Bahagia Adalah...

Cerita pagi tadi. Ada sebungkus haru yang melingkupi dada meski belum sarapan tadi pagi. Tapi, insya Allah cukup membuat ku melupakan rasa lapar karena tertutup oleh rasa bahagia.

Sekitar daerah Delanggu kalo tidak salah, motorku melaju tidak cukup kencang, aku berusaha menikmati suasana pagi di jalanan melewati pematang sawah yang jaraknya agak panjang.. Berusaha menikmati hingga sampai pada jalan yang belum pernah kulewati karena aku terjebak pengalihan jalan sebab alun-alun klaten sedang digunakan Car Free Day.

Tepat aku di belakang sebuah mobil berwarna coklat bukan, orange juga bukan... agak ambigu, namun kelihatannya usia mobil itu sama dengan usiaku sekarang.. 2 Digit plat nomor di depan 4 digit angka menunjukkan darimana mobil itu berasal "DK". Duduk dua anak kecil di bagian belakang mobil, belakang sendiri... seorang anak kecil perempuan, dan seorang anak kecil laki-laki. Mereka berdua saling bercanda, meski aku tidak tau apa yang saling mereka tertawakan, tapi tawa dan senyum anak kecil seperti mereka menunjukkan mereka sama-sama bahagia, dan menikmati perjalanan mereka. Aku betah melihat mereka berdua, kadang aku tertawa sendiri, melihat tingkah polah keduanya. Anak kecil laki-laki itu mencoba menggoda anak perempuan itu dengan berpura-pura memasukkan jari telunjuknya ke dalam lubang hidungnya, dan langsung mengusapkannya di baju anak perempuan tadi... Anak perempuan tadi mengelak, dan keduanya saling tertawa.. Anak perempuan tadi berpindah posisi, membelakangiku. Mungkin mereka berdua tahu, kalau aku sedang mengamati mereka berdua. Memang rasa ke-kepo-anku cukup tinggi untuk hal-hal semacam ini. aissssh... Dari posisi duduk menyamping sehingga aku bisa melihat wajah keduanya, menjadi mereka membelakangiku dan menggoyang-goyangkan pantatnya... halah halah halah... Aku tertawa. mereka berdua melihatku, lalu memamerkan topeng yang mirip topeng khas sunda-bali.. keduanya bahagia.

Aku tertawa, dan aku melambaikan tangan kepada keduanya, setelah aku melewati sebuah perempatan jalan, dan bermaksud untuk mendahului perjalanan mereka.

Aku sadar betul, bahwa bahagia itu sederhana. Sesederhana mereka melewati pagi tadi dengan saling membagi tawa dan senyuman. Mobil yang mereka tumpangi, tidak mewah memang, namun bahagia bukan ada pada apa yang kita gunakan, apa yang kita miliki, namun ada pada dalam diri kita sendiri, sehingga orang lain juga ikut merasakan kebahagiaan itu.

Tidak peduli siapa mereka, mungkin kakak beradik yang sama kecilnya, atau mungkin juga saudara, atau mungkin juga teman sepermainan. Penting bahwa bahagia itu ada dimana-mana dan bisa dibagi oleh siapa saja untuk siapa saja.