Semoga kau menemukan jalan untuk pulang kembali


Akhir-akhir ini air mata ini selalu saja meluncur hanya untuk laki-laki itu... Laki-laki yang tak pernah sekalipun menginspirasiku untuk menciptakan tulisan, namun kali ini semua tulisanku bercerita tentangmu.. tidak pernah aku mengirimu pesan dengan kata-kata bijak yang selalu kudapatkan dari buku yang pernah kubaca selain yang kukirim untuk teman-temanku saja, tapi kali ini [untungnya] aku masih ingat padamu, lalu pesan itu kukirim padamu... dan kau pun hanya menjawab..."siip aman.."..Selalu ku tanyakan keadaanmu di sana, dan kau menjawab bahwa kau baik-baik saja, aman dan tidak memerlukan bantuan ku.. walau selalu saja kau bilang kau baik-baik saja, tapi aku mengkhawatirkanmu... apa kau bahagia? entah bagaimana kau bisa bahagia tapi bukan dengan caramu sendiri... aku tak tau... semoga kau benar-benar bahagia dengan pilihanmu, dan kau menemukan jalan untuk kebahagiaanmu sendiri.. sungguh adikmu hanya berharap dan berdoa semoga kau bahagia, dan semoga kau selalu dikelilingi oleh kebaikan-kebaikan yang ada disekitarmu..

Aku membaca statusmu… [maaf] kegiatan ini yang akhir-akhir ini sering kulakukan diam-diam tanpa sepengetahuanmu… untuk apa? Supaya aku tau keadaanmu, supaya aku tau perasaanmu.. karena apa? Karena kau tak pernah bercerita padaku tentang keadaan dan perasaanmu padaku ataupun pada ayah ibu..
Kubaca satu persatu, dari awal hingga pada akhirnya pada waktu saat kau memutuskan untuk memilih jalan itu… miris… dan aku menangis…
…”berhenti bukanlah akhiran, menjadi besar bukanlah tujuan” [28 Januari 18:02]
…”drop out? rest? or die?... [2 Februari 4:31]
…”selamat jalan”… [15 februari 4:37]
…”Batu nisan yang indah..” [Rabu-23 Februari 2011 3:14]

sikapmu yang tiba-tiba berubah...membuatku senang... namun, aneh... sangat aneh... entah kenapa sulit untuk dijelaskan.. lebih baik, namun tidak baik... sulit untuk ditulis.. tiba-tiba saja, kau mengirimiku pesan>> "Dek ari, saya nyuwun ngapuro menawi saya ada salah yaww.hhahaha.."
"oke dek ari... i love you, wakakakaka..."
lalu aku pernah bertanya ketika aku akan meninggalkan kota Jogja, dan akan kembali ke kampung halamanku, apakah ia akan ikut pulang bersamaku..
dan ia hanya menjawab..
"Adikku sayang, aku ra bali..."
yah, mungkin itu hal biasa bagi seorang kakak yang memanggil adiknya dengan panggilan sayang semacam itu..
tapi bagiku ini tidak biasa.. aku menangis [lagi] ketika menulis semua ini...

mas.... we always love you...
aku ingin sedikit demi sedikit menjauhi FB...

2 komentar:

newbee in blog... mengatakan...

*nangis....
*gak peduli walau keliatan kayak bencong aku nangis gini

Ardanareawari mengatakan...

^^

Posting Komentar