oh inginku lepas keluhku..padaMu Tuhan Penyayangku..
ku akui semua dosaku meski tersipu tertunduk malu
jiwa dan hati tertutup debu, akalku terkurung nafsu
ketaatanku tertimbun penuh dosa ku.. Tuhan tutupi aibku
Tuhan jangan biarkan diriku semakin jauh tertipu nafsu
hanya padaMu kumohon ampun dari semua dosa
jari lemahku mengetuk pintu maafMu agar Kau hapus salahku...
[hadad alwi]
Kamu masih muda, nak... penuh prestasi, penuh mimpi, berbakat, dan penuh cinta... namun aku yakin Tuhanmu, lebih tau apa yang terbaik untukmu..
Kalau boleh aku sebut, dia sahabatku.. sahabat semasa kecil (dulu)..
Kematian yang mendadak pasti membuat siapapun tidak menyangka dan sulit percaya, berharap kabar di pagi tadi adalah kabar kabur yang tidak ada kebenarannya... namun, ternyata nyata...
Pemuda yang penuh prestasi... pelukis, seniman, lomba karikatur hingga tingkat nasional, murid yang berprestasi di kelas, aktifis, osis, dewan ambalan, siedis, pemain basket... hingga suatu ketika aku mendapat kabar itu, aku membuka homepage facebooknya, dan dia aktif di sebuah komunitas “SNC” Surabaya Ninja Club. Sebuah komunitas pengemudi atau pecinta motor gede Ninja di Surabaya (mungkin)... dia, member di kaskus, dan aktivis di kampusnya, himpunan mahasiswa teknik kelautan institut teknologi sepuluh november (its surabaya), sebagai kabiro info dan media..
Yah, dulu aku juga paling suka dengan lukisan, yap gambar... dan aku menyukai karya dan bakatnya... kagum... tipe bocah yang konyol dan sedikit selengekan, namun menyenangkan bagi teman-temannya.. hobi ‘cengengesan’ ketika habis jatuh dari motor, kata temannya “jare nyawamu ana 9 kaya kucing, dan..”
Sabtu, 5 November sekitar pukul 07.00, aku mendapat kabar mengejutkan itu... lalu kutanya kenapa?
Kecelakaan.
Ku buka fb nya.. halaman pertama hanya ada 1 kiriman dari seorang ibu-ibu, yang bunyinya kurang lebih seperti, “ada yang tau nomer hapenya orangtuanya aldani ga? Ini mamanya dhika.. aldani meninggal tadi pagi disurabaya.” Lalu dibalas oleh adiknya aldani, “bener bu? Ini adiknya.” Lalu ibu itu membalas, “coba telpon dhika sama.... sekarang dia dirumahsakit.”.....
Beberapa menit kemudian, kenyataan pahit semakin tercium... yah dan memang benar ALDANI ZAAFARON telah berpulang ke rahmatullah... entah ini kebetulan atau tidak, status terkahir yang kubaca yang dia tulis adalah “God always listening and understanding...”, dan photo profilnya hanya berupa kotak hitam tanpa gambar apapun... aku merinding, teman...
Masih sulit mempercayai kepergianmu yang begitu cepat itu kawan, aku selalu berkunjung ke halamanmu.. memastikan apa penyebabnya.. yah kecelakaan.. ku baca kaskus, katanya kecelakaan karena menghindari gerobak dan menabrak trotoar, dan meninggal. Motor ninja hijaunya yang terfoto berada di polresta surabaya...
Yah, hobi menyukai kendaraan bermotor dengan laju yang cepat tidak ada yang salah..
kubaca satu persatu pesan dinding dari teman-temanmu..
“Safe ride to beside of God, dan..”
“Banyak teman-temanku yang pergi, tapi kamu teman yang berbeda...”
“ini sudah tidak akan sakit lagi..”
“Rest in peace, acooong..”
“Ride in peace..”
“Race in peace..”
“suatu saat nanti aku akan mengalahkan rekormu 210 km/hr... namun kamu telah pergi, dan tak sempat melihat, bahagia disana bro..”
“baru kemarin kita bagi kelompok diskusi pipa.”
“gajah mati meninggalkan gadingnya, seniman mati meninggalkan karyanya..”
“semoga hujan yang turun menjadi pertanda rahmat dari Allah SWT untukmu kawan..”
Lalu ada gambar dari seorang teman yang menge-tag aldani saat mengendarai motor ninja nya di arena balap..
Mungkin seorang pembalap akan selamat di arena balapnya, yah sirkuitnya... tapi tidak akan pernah ada yang berani menjamin, ketika ia berada di medan yang sesungguhnya, jalan...
Selamat jalan, aldani... teman-teman pasti merindukanmu.. :’
Allah always guiding us.. so do you..
Allah always be there..
0 komentar:
Posting Komentar