justru dengan ini saya dapat cerita yang datangnya dari perjalanan ini.
tidak mengherankan saat ini orang-orang di jalan bahkan di tempat umum ataupun kendaraan publik, menggunakan masker sebagai pelindung pernafasannya. Kalau ada yang belum tahu, tanggal 13 Februari 2014 malem sekitar pukul 11 malem, sampe 14 Februari 2014 Gunung Kelud erupsi dan abunya sampai kota Surakarta. Semoga Tuhan selalu melindungi bangsa Indonesia. pada saat seperti inilah sebenarnya saya bisa menebak karakter orang-orang di sekitar. bukan menebak, tapi berprasangka. (sorry:) :D )
Ada seseorang laki-laki di tempat umum seperti stasiun, yang keadaannya masih sangat berdebu tapi ia justru lebih sibuk dengan rokoknya ketimbang debu yang mengganggunya. tampak terpasang masker di wajahnya namun sesekali ia menurunkan maskernya untuk menghisap rokoknya. saya berani menebak bahwa orang semacam dia adalah orang dengan kepribadian keras kepala, ngeyel. *analisa.ngawur.
kemudian ada satu lagi, ketika kondisi kereta yang memang berdebu, saya tipe orang yang cuek untuk urusan kecantikan (asiik) oleh sebab itu saya tanpa pikir panjang duduk dimana saja asalkan nyaman,menghadap ke arah selatan, dan paling pinggir. eh ini namanya bukan duduk dimana saja, iki jenenge pilih-pilih cah ayu! mungkin ini lebih baik ketimbang salah satu orang yang saya lihat di seberang saya.
seorang gadis cantik menggunakan masker dan matanya sempat ia poles dengan pewarna mata dan penggaris item tebal di pinggiran matanya (apa jenenge?). tampak cantik, dipadu dengan celana jeans dan blouse panjang hingga lututnya dan kerudung yang senada dengan blouse nya. sebelum ia duduk di bangku keretanya, ia mengeluarkan selembar dua lembar tisu dari dalam tasnya. kemudian ia membersihkan bangkunya, sandarannya berkali-kali. tidak puas, ia mengambil selembar lagi untuk memastikan kebersihan tempat yang akan didudukinya. aduuuuh repot banget uripmu mbak. kemudian tisu yang ia gunakan untuk membersihkan ia lempar ke luar pintu kereta. sebelum ada yang salah paham, saya jelasin dulu keadaan kreta yang saya tumpangi, kreta ini macam KRL, saya masuk ke dalam kreta 15 menit sebelum keberangkatan dan memilih duduk di dekat pintu kereta.
Lalu saya melihat mbaknya, gue heran! mbaknya melotot ke arah ane. eh kok jadi beda gini bahasanya. mbaknya melotot ke arah saya setelah ia tertangkap basah melakukan tindak kriminal: membuang sampah sembarangan! kira-kira gimana perasaan beliau ketika saya meminta ijin untuk mengambil tisunya dan berkata dengan tersenyum, 'ini sudah tidak terpakai mbak?' kemudian mbaknya semakin melotot tidak terima, dan saya tetap maksa ngambil tisu itu dan menaruhnya di tempat sampah.
agak suudzon nih ya, biasanya orang tipe macam itu juga punya karakter ngeyel yang kuat dalam dirinya, nggak mau kalah. oke deh gue sih santeee, senyum nyengir meski gak cantik kayak mbaknya.
buat mas dan mbak yang saya dzalimi karena saya 'rasani' saya minta maaf, nyuwun pangapunten. saya bukan orang baik, yang selamanya baik.. saya cuma orang yang sok tau yang kadang kelewatan sok taunya. biar keliatan pinter si sebenernya. hhe.. Sorry, correct me if i'm wrong.
agak suudzon nih ya, biasanya orang tipe macam itu juga punya karakter ngeyel yang kuat dalam dirinya, nggak mau kalah. oke deh gue sih santeee, senyum nyengir meski gak cantik kayak mbaknya.
buat mas dan mbak yang saya dzalimi karena saya 'rasani' saya minta maaf, nyuwun pangapunten. saya bukan orang baik, yang selamanya baik.. saya cuma orang yang sok tau yang kadang kelewatan sok taunya. biar keliatan pinter si sebenernya. hhe.. Sorry, correct me if i'm wrong.
0 komentar:
Posting Komentar