Cinta Megah

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke kampung halaman saya menggunakan kereta. Kereta yang saya tumpangi terkenal dengan rendah hati dan lapang dadanya yang luar biasa. Ya, Prameks. dengan uang duabelas ribu kita bisa menumpang dari ujung Balapan hingga ujung Kutoarjo, rendah hati sekali dia. Lapang dadanya adalah dia satu satunya kereta yang nggak pernah protes apabila harus didahului oleh kereta lainnya yang lebih mewah. Menunggu di salah satu stasiun hingga dilewati empat keretapun, prameks bisa sangat lapang dada.. :D back to topic. Hari itu saya sengaja duduk di gerbong biasa, bukan gerbong khusus perempuan tempat favorit saya. Toh, hari itu bukan weekend yang biasanya digunakan untuk mudik para perantau, yang menyebabkan kereta penuh sesak. Oke, saya dapat tempat duduk. Hingga stasiun Purwosari, samping kanan kiri kosong tidak ada yang menempati. Saya sengaja duduk di bagian tengah yang tidak terlalu pinggir, tepat di samping sandaran. Di stasiun Purwosari sebelah kanan saya duduk seorang ibu muda bersama dua anaknya, yang satu rombongan dengan suaminya yang menggendong anak paling kecilnya tetapi duduk di seberangnya. Sejak saat itu, saya mulai memperhatikan tiga anak kecil yang sibuk melakukan banyak hal. Bertanya, tertawa, bermain gadget, bermain boneka masha and the bear dan banyak hal lainnya. Saya cuma memperhatikan mereka. Hingga sampai di stasiun lempuyangan, tiga bapak-bapak di samping kiri suami ibu itu turun, dan ibu beserta dua anaknya pindah ke samping bapak tersebut untuk berkumpul menjadi satu. Lengkap, seorang bapak, ibu, anak perempuan yang paling besar, anak laki-laki, dan anak perempuan paling kecil. Samping kanan saya kosong dan ditempati oleh dua orang laki-laki muda ala smash. Ah, saya tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Gesturnya agak mencurigakan :D

Sejak dari lempuyangan itu, saya menyaksikan pemandangan penuh cinta yang begitu megah. Kedua anak perempuan itu sibuk bermain boneka Masha, sedang adik kedua yang laki-laki berkata pada ibunya bahwa dia sangat mengantuk, kelelahan. Kemudian ibu muda itu berkata kepada suaminya untuk menukar adik perempuan yang paling kecil yang sedang di gendong sang ayah dengan adik laki-laki kedua itu. Ibunya menyuruhnya tidur dipangkuan sang ayah, sedang adik terkecilnya berada di pangkuan ibunya. Nampaknya, rasa kantuk itu menular. Hingga membuat kedua anak perempuan itu juga mengantuk dan tertidur. Adik perempuan paling kecil berada di pangkuan sang ibu, sang kakak laki-laki kedua berada di pangkuan sang ayah, dan kakak perempuan tertua tertidur pulas terduduk di antara keduanya. Saya menikmati pemandangan meneduhkan itu. Sang ayah, tidak hanya memangku anak laki-lakinya, meskipun tangan kirinya sedang memainkan gadget untuk menerima telepon, tetapi tangan kanan sang ayah rela untuk digunakan sebagai alas tidur bagi kepala anak perempuannya hingga beberapa jam ke depan sampai tujuan akhir kereta prameks. Beberapa kali sempat sang bapak, meminta bantuan kepada istrinya untuk mengangkatkan kepala anak perempuannya sesekali, untuk meregangkan tangannya yang mungkin membuatnya ngilu, kemudian ia kembali meletakkan tangannya ke posisi semula. Beberapa kali pula, saya melihat sang ayah yang telah mengantongi gadgetnya, mengusap anak laki-laki menggunakan tangan kirinya karena sang anak kelelahan yang menyebabkan ia melongop dan ngeces :D ibu dan bapak itu saling menatap dan tersenyum menggoda.

Entahlah apa yang sedang saya pikirkan, barangkali cinta itu bisa tampak sederhana sekaligus tampak begitu megah. Saya tidak bisa menyebut bahwa cinta, adalah kamu. Tetapi cinta itu adalah mereka, ada antara mereka, atau ada antara kita. Karena cinta butuh dua orang untuk melakukannya, hingga cinta terbentuk satuan lingual kerja 'saling mencintai'.


Cinta itu begitu megah, karena pemberian yang begitu berharga di dalam hidup adalah ketika mampu menebar cinta tiada henti.

Cinta itu begitu sederhana, jika kamu merasa tidak mampu membuatnya tertawa cukuplah untuk membuatnya tidak terluka.


"No one can change a person but a person can be a reason someone changes.." [Spongebob]

0 komentar:

Posting Komentar