Be What You Wanna Be

[Darin]

Doctor, actor, lawyer or a singer
Why not president, be a dreamer
You can be just the one you wanna be
Police man, fire fighter or a post man
Why not something like your old man
You can be just the one you wanna be

I know that we all got one thing
That we all share together
We got that one nice dream
We live for
You never know what life could bring
Because nothing last for ever
Just hold on to the team
You play for
I know you could reach the top
Make sure that you won’t stop
Be the one that you wanna be

Doctor, actor, lawyer or a singer
Why not president, be a dreamer
You can be just the one you wanna be
Police man, fire fighter or a post man
Why not something like your old man
You can be just the one you wanna be

We may have different ways to think
But it doesn’t really matter
We all caught up in the steam of this life
Focus on every little thing
That’s what does really matter
Luxury cars and bling, that's not real life


Nak, kamu bukanlah apa kata orang, kamu adalah dirimu sendiri. Kamu berharga, meski kata orang tanpa prestasi. Kelahiranmu di dunia inilah yang membuatmu tak ternilai harganya. Ibu hanya ingin berpesan, ini tentang lagu yang pernah ibu dengar ketika ibu beranjak dewasa. Lagu yang ibu kenal lewat seorang kawan baik ibu di perantauan. Ibu berjanji tak akan pernah melarangmu menjadi apapun yang kamu inginkan. Ketika ibu sakit, dan ayahmu mengantar ibu ke dokter, kamu berujar ingin menjadi dokter. Ketika kamu menonton film kartun kesukaanmu, kamu bilang kamu ingin menjadi seperti Elsa (*Frozen). Ketika kamu melihat ayahmu memakai seragam di tengah libur panjangmu merayakan lebaran bersama ibu, ayahmu justru selalu terjaga hingga malam demi melihat orang lain selamat hingga sampai di kampung halamannya, kamu bilang kamu ingin menjadi seperti yang ayah lakukan. Ketika kamu melihat ibu bercerita, bersendau gurau, belajar bersama-sama kawan-kawanmu di kelas kecil di rumah kita, kamu bilang kamu ingin menjadi seperti ibu. Ketika kamu melihat kakak dari kawan sepermainanmu, yang setiap hari Jumat bisa kamu lihat di televisi usang kita, kemudian kamu melihat dia pulang dengan membawa kendaraan mewah, memperbaiki rumah kawanmu itu menjadi seperti istana, dan mengirim kedua orang tua kawanmu itu pergi dengan berpakaian serba putih suci, kamu bilang ingin menjadi seperti dia. Ibu tidak ingin meminta banyak, ibu hanya berpesan, bahwa apapun yang kamu inginkan, dokter, aktor, polisi, pemadam kebaran, hakim, pengacara, guru, penyanyi, arsitek, astoronot, insinyur, atlet, atau presiden, sadarilah bahwa apapun pekerjaan itu, pasti akan selalu ada tantangan yang siap menghadang di depannya. Maka, jangan menyerah! Jika kamu mencari tahu tentang bagaimana kondisi negeri ini saat ibu menulis ini, kamu akan menyadari bahwa masa lalu seseorang itu penting bagi orang lain. Seberapapun kelamnya masa lalu yang ingin kamu lupakan dan ingin kamu perbaiki di masa depan, namun ketika orang lain mulai menyukai mencampuri urusanmu, dia akan berusaha mati-matian mengetahui segalanya, termasuk masa lalumu itu. Maka, jadikan setiap perjalananmu itu bersinar meski kamu harus jungkir balik. Tidak akan ada yang mampu merobohkanmu. Kamu harus menyadari bahwa perjalananmu bersinar bukan semata karena usahamu, tetapi ada campur tangan Tuhanmu. Jika kamu sedang bersaing dengan orang lain, jangan pernah menyakiti dan membuka aibnya di mata orang lain. Karena sesungguhnya aibmu pun sedang Tuhanmu tutupi. Cintailah, bahagialah. Jadilah apapun yang kamu impikan, lakukan dengan bahagia, bahagia dengan tidak menyakiti dirimu sendiri Nak, dan juga tidak menyakiti orang lain.

Agni

Agni..

Adalah perempuan jawa yang hidup di abad milenium yang paling normal yang pernah kukenal.
Adalah sebenarnya perempuan tidak normal yang mencoba terlihat sebagai perempuan normal.


Instingnya terlalu kuat untuk menebak hal hal tak masuk akal yang akhirnya menjadi masuk akal. Dia hanya bilang bahwa aku adalah orang yang paling ia percayai. Agni menyimpan kagum pada seorang pria. Jika perempuan normal akan berusaha mati-matian menarik perhatian pria yang ia kagumi, berbeda dengan agni. Agni tahu, bahwa menyapanya lewat sms, facebook, twitter, line, wa adalah salah satu cara menarik perhatian pria yang diidamkannya. Agni, perempuan yang menjadi 'gila' karena menyimpan cinta pada seorang pria. Agni, memendam kagum pada seorang pria, diam saja, melihatnya dari jauh, tidak pernah menyapanya lewat sms maupun wa, tidak pernah mendramatisir supaya bisa berpapasan dengannya; tidak pernah mengirim surat cinta, tidak pernah berkomentar pada status fb, twitter, line-nya; tidak pernah basa-basi mengucapkan selamat ulang tahun pada pria yang disukainya, dan selamat-selamat lainnya. Agni, hanya berdiri dari sudut yang tak pernah pria itu lihat, kemudian bersimpuh juga dari sudut yang tak pernah satupun orang ketahui. Agni, sedang belajar mencintai Tuhannya lebih dalam lagi. Mendekat bukan pada pria idolanya, tetapi pada Tuhannya. Itu, Agni, perempuan paling normal yang pernah kukenal.
Perempuan lain yang tidak normal, akan mencintai dengan cara yang berbeda.

Agni, berarti 'api'. Baginya, dia bukan 'api' yang sebenarnya. Bagi kaum Sanskrit, api sering digunakan pada upacara tertentu. Dialah api yang melenyapkan kemungkaran yang ada. Dialah wujud 'kepasrahan', keikhlasan, dan rasa syukur. Agni, melepaskan kecintaannya pada dunia. Agni, tidak mengagungkan duniawi, dan kecantikan manusia. Dan masih sama seperti dulu, bagiku Agni tetaplah perempuan normal yang paling cantik yang pernah kutemui.

Dia bilang mimpinya adalah mau memberi nama semua anak-anaknya dengan nama yang diambil dari bahasa Sanskrit, seperti nama panjangnya. Ah ya kebetulan sekali, aku menulis ceritanya sambil mendengar lagu Ta Ra Rum Pum.. lagu kesukaannya. Agni, sudahkah kamu menikah dengan pria idamanmu? Kamu bilang dia bernama Tirta? Aku hanya dengar dari mulut orang lain, bahwa hidupmu telah berubah di negeri seberang sana? Agni berubah menjadi perempuan utuh yang paling normal. Agni, perempuan bahagia dimanapun dia berada.

Kini, dia tidak lagi menebak hal-hal tak masuk akal, karena baginya hal yang paling masuk akal di dunia adalah berada di samping Tirta. Ah, ya dan sekali lagi Tuhan menunjukkan betapa romantisNya Dia 'kan? Tanpa Agni ketahui, sujudnya dari sudut yang tak pernah satupun orang ketahui itu ternyata ada Tuhan di sampingnya, mendengarkannya, kemudian mengabulkan permohonannya. Tuhan membalas cintanya. Begitu pula Tirta. Tuhan memudahkan pilihannya. Agni, Masih ingat ketika kau kutanya, "Pilih mencintai atau dicintai?" kemudian kamu menjawab, "Aku memilih saling mencintai." Ya, dan Tuhan Maha Tau jawaban atas jawabanmu itu. Tirta, adalah jawabannya.


"Selamat, Agni." dan ini bukan basa-basi :)

Looking Up Together

[Looking Up Together]


Rise up, you dreamer,
stand strong forever, when life tosses you around and keeps you down
Imagine, you dreamer,
how much I love you
I will help you in times of need, when the darkness makes you cry
As you trust me and as you love me,
Every dream will be come true!

We look up as one together
We all fly up high together
to see beyond
move forward to one future
Dream whatever you want to dream
Go wherever you want to go
'cause you and I trust and love forever more

Call me for your help, I'll stand beside you
I still just believe in you, I see sunrise in your eyes
As you trust me and as you love me,
You know that we can make it true
I am thankful that I found you
You're the one who can hold my hand and go forth

I know that you won't give up.
I'm giving you all of my heart.
I'm giving you my love.


adalah seorang laki-laki seperempat abad yang sedang menjemput segala mimpinya. Kekasih hidupnya, rejekinya, masa depannya. Hidup seorang diri di perantauan setelah separuh hidupnya ia habiskan di kota kelahirannya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki lain yang menjadi tempatnya membuang segala keluh kesah, sekaligus kebahagiaan saat ia menempuh pendidikan pasca sekolah menengah. Ia yang dia sebut sebagai seorang sahabat. Siapa sangka persahabatan sepasang lelaki justru eratnya melebihi persahabatan sepasang perempuan. Dia mungkin tidak menyadari bahwa apa yang mereka berdua lakukan, biasa orang lain sebut dengan persahabatan, karena mereka berdua tidak pernah mengikrarkan hal tersebut. Yang mereka tahu, mereka hanya perlu saling berkunjung, saling mendengarkan, saling tertawa menertawakan, saling menangis tanpa perempuan ketahui, saling membuka diri, saling bercerita, saling berdebat, saling marah, saling membentak, saling memaafkan. Itu yang mereka lakukan setiap kali marah, selalu berujung saling memaafkan kemudian pergi ke kampus bersama dengan mengayuh sepeda.

Hingga suatu ketika, tanpa disadari tahun keempat mereka di kampus sudah di depan mata. Mereka berdua diwisuda. Mereka berdua berpisah, salah satunya mengenyam pendidikan lanjutan di di kota lain, sedangkan seorang lagi bekerja di ibukota dan memutuskan untuk menikahi perempuan yang ia cintai. Mereka berdua saling berjanji bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka masing-masing, meskipun terpisah ruang dan waktu, mereka akan saling mengabari. Prinsipnya adalah kabar tentang apapun, keduanya harus mengetahuinya langsung dari sahabatnya. Bukan dari orang lain. Benar saja, kabar tentang sahabatnya yang menikah, mendapatkan pekerjaan, pindah rumah, rencana memiliki anak kembar, ia ketahui langsung dari sahabatnya bukan dari orang lain. Dan siapa sangka, doa dari siapapun itu, kini sang sahabat itu dalam rahim istrinya sedang dititipkan sepasang anak kembar. Ia tidak pernah berkoar bahwa selama ini ia memanjatkan doa agar sang sahabat selalu mendapatkan segala yang ia inginkan. Kini ia menyadari bahwa prioritas kepentingan dirinya di mata sahabatnya tidak akan sama seperti ketika mereka berdua hidup hanya seorang diri. Kini, sahabatnya memiliki list pertama pada prioritas kepentingannya, yaitu istri dan calon anaknya. Ia menyadari hal itu. Lalu kemanakah is harus berlari ketika seisi dunia ini justru akan memberatkan langkah kakinya? Ia menyadari bahwa sahabatnya kini, sudah menemukan sahabat sejatinya untuk kehidupannya, yaitu istri dan anaknya. Kini, ia hanya perlu untuk berupaya bertemu dengan sahabat sejati yang belum sempat ia temui. Mimpinya bukan lagi bisa tumbuh menjadi sarjana yang baik, atau tumbuh menjadi pengusaha yang sukses, atau pejabat pemerintahan yang mulia. Mimpinya sederhana, hanya ingin tumbuh menjadi seorang ayah yang baik, dan terus tumbuh menjadi anak yang baik bagi bapak ibunya yang semakin renta.

Meskipun terlihat tertawa dan jenaka, sesungguhnya di dalam hatinya ada perasaan yang masih ia sembunyikan; "setelah berbagai upaya kutempuh untuk memenuhi semua mimpiku, aku hanya takut justru aku tidak akan mendapatkan apapun. Kemanakah aku harus berlari dan menyampaikan perasaanku, kalau bukan padaMu?"

Jangan Menangis

Untuk perempuan bermata sendu, apa kabar hatimu?
Masihkah kamu dengan kebiasaanmu yang suka menyimpan duka seorang diri?
Oh Tuhan, sungguh kali ini aku tak tahu apa yang kuinginkan.. aku tak tahu solusi semacam apa yang kuingkan datang dari Mu.. Hanya berilah jalan keluar terbaik.. untuk hidupku... untuk hatiku... untuk hidup kami.

Jangan menangis..