Adalah perempuan jawa yang hidup di abad milenium yang paling normal yang pernah kukenal.
Adalah sebenarnya perempuan tidak normal yang mencoba terlihat sebagai perempuan normal.
Instingnya terlalu kuat untuk menebak hal hal tak masuk akal yang akhirnya menjadi masuk akal. Dia hanya bilang bahwa aku adalah orang yang paling ia percayai. Agni menyimpan kagum pada seorang pria. Jika perempuan normal akan berusaha mati-matian menarik perhatian pria yang ia kagumi, berbeda dengan agni. Agni tahu, bahwa menyapanya lewat sms, facebook, twitter, line, wa adalah salah satu cara menarik perhatian pria yang diidamkannya. Agni, perempuan yang menjadi 'gila' karena menyimpan cinta pada seorang pria. Agni, memendam kagum pada seorang pria, diam saja, melihatnya dari jauh, tidak pernah menyapanya lewat sms maupun wa, tidak pernah mendramatisir supaya bisa berpapasan dengannya; tidak pernah mengirim surat cinta, tidak pernah berkomentar pada status fb, twitter, line-nya; tidak pernah basa-basi mengucapkan selamat ulang tahun pada pria yang disukainya, dan selamat-selamat lainnya. Agni, hanya berdiri dari sudut yang tak pernah pria itu lihat, kemudian bersimpuh juga dari sudut yang tak pernah satupun orang ketahui. Agni, sedang belajar mencintai Tuhannya lebih dalam lagi. Mendekat bukan pada pria idolanya, tetapi pada Tuhannya. Itu, Agni, perempuan paling normal yang pernah kukenal.
Perempuan lain yang tidak normal, akan mencintai dengan cara yang berbeda.
Agni, berarti 'api'. Baginya, dia bukan 'api' yang sebenarnya. Bagi kaum Sanskrit, api sering digunakan pada upacara tertentu. Dialah api yang melenyapkan kemungkaran yang ada. Dialah wujud 'kepasrahan', keikhlasan, dan rasa syukur. Agni, melepaskan kecintaannya pada dunia. Agni, tidak mengagungkan duniawi, dan kecantikan manusia. Dan masih sama seperti dulu, bagiku Agni tetaplah perempuan normal yang paling cantik yang pernah kutemui.
Dia bilang mimpinya adalah mau memberi nama semua anak-anaknya dengan nama yang diambil dari bahasa Sanskrit, seperti nama panjangnya. Ah ya kebetulan sekali, aku menulis ceritanya sambil mendengar lagu Ta Ra Rum Pum.. lagu kesukaannya. Agni, sudahkah kamu menikah dengan pria idamanmu? Kamu bilang dia bernama Tirta? Aku hanya dengar dari mulut orang lain, bahwa hidupmu telah berubah di negeri seberang sana? Agni berubah menjadi perempuan utuh yang paling normal. Agni, perempuan bahagia dimanapun dia berada.
Kini, dia tidak lagi menebak hal-hal tak masuk akal, karena baginya hal yang paling masuk akal di dunia adalah berada di samping Tirta. Ah, ya dan sekali lagi Tuhan menunjukkan betapa romantisNya Dia 'kan? Tanpa Agni ketahui, sujudnya dari sudut yang tak pernah satupun orang ketahui itu ternyata ada Tuhan di sampingnya, mendengarkannya, kemudian mengabulkan permohonannya. Tuhan membalas cintanya. Begitu pula Tirta. Tuhan memudahkan pilihannya. Agni, Masih ingat ketika kau kutanya, "Pilih mencintai atau dicintai?" kemudian kamu menjawab, "Aku memilih saling mencintai." Ya, dan Tuhan Maha Tau jawaban atas jawabanmu itu. Tirta, adalah jawabannya.
"Selamat, Agni." dan ini bukan basa-basi :)
0 komentar:
Posting Komentar