Manusia Baik, Melakukan Kebaikan dengan Baik

Tidak ada yang salah dengan mimpi, impian, keinginan atau cita-cita. Siapapun, boleh saja berkeinginan jadi Presiden, Walikota, Bupati, atau artis sekalipun. Yang paling penting adalah bagaimana cara meraihnya, cara mendapatkannya, cara mewujudkannya. Apakah dengan cara yang benar, baik, dan sesuai dengan kaidah-prosedur normatif atau justru di luar batas kewajaran? Cara yang benar adalah dengan melakukan aturan-dan prosedur yang ada. Memiliki visi misi, dan memenuhi semua persyaratan, mengajukan dengan cara yang benar, melakukan kampanye dengan cara yang benar, berdoa, menunggu. Cara yang tidak benar, ada banyak.


Siapapun boleh saja berkeinginan menjadi PNS, atau pekerjaan lain yang dipandang baik oleh masing-masing personal. Yang paling penting bukanlah apa pekerjaannya, karena manusia punya potensi, dan prioritas dalam hidupnya sendiri. Plis, jangan disamakan dan tidak perlu saling menjelekkan. Lagi-lagi, yang juga penting adalah bagaimana cara meraihnya, cara mendapatkannya, cara mewujudkannya. Apakah dengan cara yang benar, baik, dan sesuai dengan norma yang berlaku atau justru dengan cara yang berbeda namun tidak benar? Cara yang benar adalah dengan melakukan aturan-dan prosedur yang ada. Melihat peluang, mendaftar dengan cara yang benar, belajar dengan cara yang benar, mengikuti seleksi dengan cara yang benar, berdoa, menunggu. Cara yang tidak benar, ada banyak.


Siapapun boleh saja berkeinginan memiliki mobil, kendaraan mewah, atau hunian mewah. Tidak perlu iri dan tidak perlu lantang bilang ‘ah matre’, karena manusia memiliki kepentingan dan kebutuhannya masing-masing. Plis, jangan disamakan. Yang paling penting adalah bagaimana cara mewujudkannya, cara meraihnya, cara mendapatkannya. Apakah dengan cara yang benar, baik, dan sesuai dengan norma atau justru dengan jalan pintas namun tidak benar? Cara yang benar adalah dengan melakukan aturan-dan prosedur yang ada. Mengumpulkan uang dengan cara yang benar, menabung, menyiapkan kelengkapan, mendaftarkan dengan cara yang benar, kemudian akan mendapatkan dengan cara yang benar. Cara yang tidak benar, ada banyak. Beberapa waktu terakhir, banyak cara yang tidak benar dalam mengumpulkan uang.

Siapapun boleh saja berkeinginan menikah dengan si Merah, atau bersuamikan si Putih, atau beristerikan si Biru. Yang paling penting adalah bagaimana cara mewujudkannya, cara meraihnya, cara mendapatkannya. Apakah dengan cara yang benar, baik, dan sesuai dengan kaidah-prosedur normatif atau justru di luar batas kewajaran? Cara yang benar adalah berkenalan dengan cara yang benar-baik, mendekati dengan cara yang baik, mengutarakan dengan baik, berdoa, menunggu, ‘mengikat’ dengan cara yang benar. Cara yang tidak benar, lebih banyak.

Siapapun boleh saja berkeinginan bisa ke luar negeri, belajar ke luar negeri, keliling dunia, keliling Indonesia, naik gunung, naik kapal pesiar, atau naik haji sekalipun. Yang paling penting adalah caranya, proses mewujudkannya. Cara yang tidak benar, ada banyak. Termasuk memaksa keinginan kita agar Tuhan mengabulkannya.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak. [QS 2: 216]

0 komentar:

Posting Komentar