teringat akan sebuah lagu, yang mengingatkanku pada salah seorang sahabatku... hemmm... lebih tepatnya bukan hanya seorang saja ding... banyak..
“Syukuri apa yang ada...
Hidup adalah anugerah...
tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik..
Tuhan pasti akan menunjukkan kebesaran dan kuasaNya,
Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa...
Jangan menyerah....”
Ya, teman saat aku dulu memasuki kota yang baru ini, kota Yogyakarta...
Teman yang selalu tampak tegar ketika sebenarnya banyak masalah..
Teman yang mempunyai alasan yang sama denganku, kenapa ia kuliah di uny..
Teman yang punya cerita yang sama untuk mengantarkannya ke bangku kuliahnya saat ini...
Lagu itu (d’masiv-jangan menyerah) selalu menjadi lagu favorit kesukaan kami ketika sedang menghibur diri kami karena teringat kembali akan perjuangan kami saat itu. Selalu saja ketika kunyanyikan lagu itu, aku menghiburnya dengan menirukan gaya Ryan d’masiv saat bernyanyi..
Perkenalan kami sangat singkat dan tidak berkesan (sebenarnya). Ialah Lina Dwi Ari Setyani... awalnya aku menyapanya dengan sebutan ‘dek’ karena ia penghuni baru atau lebih tepatnya ia adik angkatanku... namun seiring waktu yang membuat kami semakin akrab, aku memanggil dengan namanya saja ‘Lina’.
seiring waktu kami hidup bersama dalam sebuah rumah sederhana di karangmalang a 32 b, sebuah kos yang punya banyak cerita bagi kami, aku dan mereka menghabiskan waktu bersama... Kami bagaikan keluarga besar... Membeli makan bersama-sama, sampai-sampai kami punya julukan pada tempat-tempat makan yang sering kami kunjungi (lebih tepatnya warung dan bakaran).. Kadang karena kami datang bagai orang yang akan mengepung sebuah tempat, tidak sedikit penjual yang kewalahan melayani kami karena jumlah kami yang banyak... Ingatkah teman tentang semua julukan yang kita berikan pada bang ‘Lola’? pada bu Ijo? Pada bu Bonus? Pada bu Pink? Dan yang paling kita ingat adalah pada bu ‘sadis’? ibu yang melayaniku dan membentakku saat kita membeli santapan untuk saur? Dan itu membuat kita menjadi trauma untuk berkunjung lagi ke warungnya..hahaha... Kami terlalu sering menghabiskan waktu bersama-sama, sampai-sampai kemana-mana dan dalam kesempatan acara apapun kami sempatkan untuk menghabiskannya bersama. Ngabuburit, makan dilorong sempit depan kamar jeng Sinta, ke puskom bersama-sama, jalan-jalan ke malioboro bersama-sama, jalan pagi ke sunmor, pameran ke JEC hingga shalat berjamaah juga dilakukan di lorong kecil depan kamar jeng sinta... huhu... Lorong itu bagaikan saksi bisu kebersamaan kita selama dua tahun.. Lorong untuk makan dan shalat...
satu bulan, dua bulan lewat.... aku terbiasa dengan mereka, terbiasa menghabiskan waktu bersama mereka... Hingga dua tahun tak terasa aku hidup dengan mereka... Saat aku mulai nyaman hidup dengan mereka, selalu ada saja beberapa masalah yang datangnya bukan dari kami, membuat kami meninggalkan kos kecil itu satu persatu dan hidup di kos barunya masing-masing... Yah, kita semua baik-baik saja.. namun ibu kos selalu saja membuat masalah dengan kita... huuuhh.. atau kita yah yang membuat masalah dengan ibu kos..hehe... sebenarnya kita sudah mengikuti aturan main yang dibuat sang empu rumah (ibu kos), namun bagi kami sikapnya pada kami sangat semena-mena(e e waka waka e e) dan mengkesploitasi kebebasan kami sebagai seorang mahasiswa dan anak. Pernah suatu ketika kami berkumpul untuk merencanakan penyelesaian suatu masalah dengan ibu kos dari hati ke hati, namun pada akhirnya rencana itu hanya menjadi sebuah rencana yang tidak pernah teralisasi karena (juga) sikap ibu kos pada kami yang selalu sepihak dan seenaknya pada kami. Sikapnya dalam membuat aturan sangat sepihak dan hanya mengejar materi. Tak pernah aturan itu dibuat dan didiskusikan bersama-sama. Jika sudah seperti itu kami selalu saja ingat akan iming-iming atau promosi ibu kos saat sebelum kami masuk dan tinggal dalam kos itu. Yang katanya inilah, yang katanya itulah... namun hingga saat ini, kenyataannya tidak pernah menjadi nyata. Hingga klimaksnya malam itu... ingatkah mba Dawi?? Kami masih bisa mentolerir sikapnya dan bapak kos ketika tiba-tiba membuat pagar yang dibuat menggunakan tralis besi yang begitu menjulang tinggi mirip sel penjara. Sebenarnya kami merasa dikekang, kami merasa seperti benar-benar dipenjara. Tapi, untuk itu kami masih bisa mentolerirnya. Namun ketika, semua kunci kos (kunci pagar dan kunci utama) diganti dengan yang baru tanpa memberikan duplikatnya satupun pada salah satu anggota dari kami, kami merasa tidak dihargai di tempat itu.. Kami yang asalnya tidak hanya dari satu jurusan saja, tentu punya kegiatan-kegiatan kampus yang berbeda-beda. Kristin, anak seni musik yang setiap malam harus ke kampus untuk sekedar latian piano atau alat musik apapun, dan terkadang pulang larut malam (lebih dari jam 9), merasa terganggu dengan aturan itu. Serta beberapa anak yang menjadi aktivis kampus, tentu saja punya kegiatan diluar kegiatan kuliah, hingga bisa sampai larut malam. Hahhh... sudahlah kami bisa memakluminya dan kami masih bisa hidup berdampingan dengan aturan itu. Hingga pada akhirnya, satu persatu dari kami pindah kos (termasuk aku). Dan suatu saat aku kembali kesana (kos) untuk bersilaturahmi, sedikit ada perubahan. Yap,ada penambahan fasilitas yang dulu pernah dijanjikan ibu kos pada kami, namun sempat tidak pernah teralisasi hingga kami mengingatkan janji itu padanya.hahaha... bagi teman-teman, ibu kos menunggu saat-saat yang tepat hingga para pemberontak keluar dari rumahnya.. haha... itu bahan becandaan bagi kami... Akulah pemberontak itu, Risma-lah pemberontak itu, Hilma-lah pemberontak itu..hihi....
Yah...aku percaya segala perbuatan baik akan mendapatkan balasan yang baik pula, begitu juga sebaliknya... Untuk ibu kos, maafkan kesalahan kami... Maaf atas kebandelan kami yang mungkin membuat jengkel... namun inilah kami... kami hanya seorang mahasiswa.. dan kami hanyalah seorang anak-anak yang butuh untuk diperhatikan, namun perhatian yang tidak “berlebihan”.
aku pasti merindukan tempat itu .
aku pasti merindukan rumah bak penjara itu . .
dan aku pun pasti merindukan semua penghuninya . .
masing-masing dari kita berbeda
tetapi perbedaan itulah yang menyatukan kita . .
hmmmm . . aku pasti rindu semua hal yang terjadi di dalam sana..
rindu saat kita semua sholat berjma'ah waktu maghrib dan isya di antara lorong kamar
rindu saat makan bersama di antara lorong kamar juga
dan rindu dengan panggilan dan julukan kita masing-masing...
Rindu akan kebiasaan-kebiasaan masing-masing anak kos yang sudah menjadi rahasia umum di rumah itu...
Panggilan-panggilan tersayang kita, ahhh.. aku baru menyadari ternyata panggilan yang nggak jelek-jelek amat itu adalah punyaku... hehehe... pisss.^^v
Aku (Pendidikan Bahasa Jawa 08-Purworejo): Mano (terinspirasi dari Manohara, katanya..).. BJ.. sebutan ini paling sering digunakan untuk memanggilku.. katanya singkatan dari Bakul Jamu, Bakul Jengkol, Bakul Jepet..hahaha... terserahlah... itu becandaan bagi kami.. pencetus ide ini adalah Sri! BJ (BeJe) adalah Bahasa Jawa.. Mungkin yang paling diingat adalah, rekorku yang terlalu sering pindah kamar (lantai satu-lantai 2-lantai satu), karena selalu saja aku mendapatakan keberuntungan mendapat ‘kamar yang bermasalah’..haha.. Mungkin juga, yang paling diinget adalah ‘jemuran’ ala Ari yang ada di dalam kamarku..hahaha... insidental masalahe... begitulah aku..
Risma (Bimbingan Konseling 08-Ciamis): ma, kok bisa dipanggil Aura Kasih yak? Huhuhu... aku tau aku tau... dan semua anak kos pun tau..hehehe... Hobinya nonton bola bareng Vania dan Lina, juga Fitri.. risma akan tetap jadi risma yang selalu kami ingat karena phobia-mu akan kegelapan... apalagi kalau mati lampu.. seisi kos bisa histeris karena jeritanmu... pernah suatu hari, sekitar jam setengah dua malam, yang pada saat itu mati lampu dan risma baru menyadari kalau mati lampu, risma meng’sms’ aku dengan kalimat yang membuat aku panik setengah mati ‘BJ... ma, takut.. sesek nafas..’... dan akupun turun (kamarku berada dilantai dua-dan kamar risma berada dilantai satu), risma menangis, tapi kamarnya dikunci dari dalam.. aku mengetuk pintunya supaya ia tau kalau aku ada di luar kamarnya.. iya saja.. ia menangis ketakutan dan mimisan.. Risma, jaga kesehatanmu baik-baik, ya...
Kristin (Seni Musik 08-Magelang): Tante... aku kagum dengan ke’tenangan’nya dalam mengahadapi masalah... kalem sekali... Terimakasih tante, sudah menjadi tetangga yang tak pernah berhenti menemaniku, karena kamarmu yang full musik..hehehe... hmm.. selalu ingat dengan kebiasaan tante, yang ketika menonton teve bersama-sama,dan aku memperhatikan jari-jari lentiknya sedang menari-nari seperti memainkan tuts piano..
Melinda (Manajemen 09-Magelang): si mey-mey... tetangga yang jarang sekali keluar kamar... hemmm... menginspirasi aku untuk lebih banyak diam, dan tersenyum (ramah) pada siapa saja... pembawaannya tenang..
Sri (Biologi 08-Flores--Larantuka): srinthil.. ini dia pentholan laskar a 32 b... ngga ada lo ngga rame deh, pokoke... kamarnya selalu dijadikan markas besar dan basement bagi kami untuk sekedar guyon dan lari terbirit birit menghindari amukan ibu kos, karena suara ketawa kami yang keras ketika menonton tipi malam-malam.. jika ada bunyi pintu ‘ngieeeekkk’’’ dari lantai dua, buru-buru kami lari tunggang langgang dan sembunyi di kamar milik sri..
Mbak Dawi (Pendidikan Bahasa inggris 08-Pekalongan): Monjali (Monumen Jogja Kembali).. selalu bisa ditebak jika ada jeritan dari arah manapun, dan itu pasti mba Dawi, dengan suara full bass-nya.. jejeritan adalah hobinya,,hehehe... nontoh tipi dengan jarak paling dekat adalah kepunyaan mba dawi... Tapi, nangis paling lama adalah mba Dawi.. dan siapapun juga bisa dimarahi olehnya..haha..
Lina (Matematika 09-Kabumen): Limbi... paling heran kenapa bisa tercetus kata limbi... Katanya limbad versi perempuannya. Lina Dwi Ari S.. teman nonton pertandingan badminton.. busyeeet dah, dia mah hapal pal pal pemain badminton di era ‘tuwek tuwek’..kereenn dah... kalo menurutku dia cenderung bersifat ‘tomboy’ namun hatinya sangat perasa sekali, sampai seperasanya, ketika ia menonton idola cilik, ia bisa meneteskan air mata.. hihi... Dia juga agak parno dengan malam... Tapi, dia baik sekali...
Fitri (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 09-Purowrejo): pitik... sekampung halaman denganku, tapi belum pernah sekalipun aku dan dia pulang kampung bersama-sama.. karena apa? Karena dia selalu pulang dengan pacarnya..hehe.. ngawur juga nek aku tega nebeng bareng mereka...
Vania (Matematika Internasional 09-mana yah?? Magetan deh keknya): Uvo.. ini dia OBAMA LOVERS.. Siapa yang ngga tau dia?? Eksiss bener..hehe... hobinya membanting pintu.. pisss ^_^v... bisa bisa bantingannya nyampe terdengar hingga ke lantai tujuh (kalo ada)..hehe..
Hilma (Pendidikan Bahasa Inggris 09-Magelang): Gentong... Hobinya nomaden..hehe... Dia tidak pernah tidur di kamarnya sendiri.. Selalu saja ia tidur dikamar orang lain.. Tidak terbiasa tidur sendiri katanya...
Arin (Sosiologi 09-Purwokerto): Simbok, si ndud.. Paling melow.. paling malem kalo tidur, tapi lebih senang berada dikamarnya dengan gelap-gelapan atau dengan lampu yang redup.. romantis dah pokoke... Hobinya mencuci dimalam hari di atas jam 10 malam..
Kikiy (Pendidikan Biologi 09-Tegal): Si inyong.. Logat tegalnya sangat kental.. supel pada siapa saja.. Kikik, Arin, Lina, Wiji adalah empat serangkai yang kompak mempertahankan bahasa ngapaknya..hehe... bagus... lanjutkan.. aku mengaguminya..
Dahvia (Pandidikan Kimia 08-Kendal): ....dab.. emm... paling rajin mandi pagi dan mandi sore.. dan juga rajin ke laundry..hehehe... sebelum berangkat kuliah jam 7, ia selalu standby setengah jam lebih awal di depan tipi untuk melihat ‘gosip’ hhe...
Shinta (Pendidikan Biologi 08-Magelang—Muntilan): jeng.. aku suka gayanya..hihi... nek basa jawane ki ‘ndemenake’..hehehe Cara bicaranya yang khas, sempat menjadi trendsetter di kos..hehehe.. yah, itulah Jeng Shinta..
Wiji (Pendidikan Bahasa Inggris 08-Kebumen): wijen... dunia-nya mungkin dipenuhi oleh aktor-aktor korea... apalagi Si-Won Suju! Sumpah, maniak abis...Sorry Sorry sorry..hehei.. sampai-sampai matanya sipit mirip orang korea (hahaha... ngga nyambung).. ialah sahabatku yang selalu siap ketika ku ajak ke puskom..hehe... terimakasih ji.. Hobi kita sama, dan kesukaan kita pun sama... hobi, ke puskom.. suka korea (bedanya, aku tidak fanatik). Aku, wiji, dan Lina jika digabungkan untuk menonton pertandingan badminton, akan seperti berada di tengah pertandingan sungguhan, karena kami heboh sendiri.. Suheri.. Suka heboh sendiri..hahaha... sampai-sampai botol air mineral pun kami jadikan penggebuk, ketika mensuporteri.. Wiji, teman latian karate dan teman berjalan ke rektorat (dojo) dengan menggunakan dogi untuk membulatkan tekad kami sebagai karateka bersabuk hitam.. hahaha... gaya banget... namun pada akhirnya, malas-lah yang memenangkannya.. *Osh*
Isti (Pendidikan bahasa inggris 08-Temanggung): Bintor... Bersahaja.. paling ‘gasik’ kalo tidur malam.. kata-katanya penuh spontanitas.. ia pernah juara lomba menulis artikel berita, dan pialanya? Beeuuuuh... gedhenya... dia ukhti yang kalem.. teman, saat aku ingin belajar bahasa inggris.. teman, saat aku punya banyak pertanyaan tentang agama... teman, untuk sharing keorganisasian..
Tari (Pendidikan Seni Tari 08-Palembang): Tarjo... hobinya nonton tipi dan tidur malam... dia paling punya ciri khas.. rambutnya terurai panjaaaaaanggg banget... kukunya yang juga panjaaaanngg..hehehe... itu tuntutan profesi sepertinya, ya sebagai penari.. dia-lah ahli plesetan... apapun kata-kata yang dilontarkan, bisa diplesetkan olehnya.. master-nya pokoke...
Yoni (Pendidikan Biologi 09-Purworejo): paling kalemm.... paling sering di dalam kamar... paling sering masuk kamar mandi..hehehe...
Riska (Manajemen Pendidikan 09-Magelang): Betti-Bettong.. huhu... mungil, dan agak ‘lola’... suaranya melingking... dan dengan kacamata yang tidak pernah ketinggalan..
Mbak Ika (pendidikan Bahasa Inggris 07-??): Mba angkatan yang jarang dikos... tapi, sekali dateng, rame deh..hehehe.. terimakasih mba ika, mba ika dengan tulus meminjamkan kamarnya untukku, untuk mengungsi..
Mbak Tanti (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 06-??): mba angkatan yang keibuan.. Terimakasih mba Tanti, banyak hal yang kutanyakan pada mba, dan mba juga memberikan jawabannya.. terimkasih juga telah banyak meminjamkan buku referensi kuliah (Sansekerta)... maaf, belum tak kembaliin.. diikhlasin aja yah?? Hehehe...
Mbak Indah (sastra Jepang UGM 07-Kalimantan): hmm... misterius, tapi baik sekali... hobinya cekikian di dalam kamar karena sesuatu hal... entah apa itu, mungkin di dalam kamarnya ada tivi atau semacamnya... Paling di’eksklusif’kan oleh ibu kos.. maaf... hehe... mba indah, kadang pendiam dan kadang bisa heboh sendiri. Paling menyukai hal-hal yang berbau Jepang...
dan untuk semua teman-teman ku
maaf kalo banyak kata dan tingkah laku yang mungkin tanpa aku sadari membuat kalian merasa tersinggung . .
aku senang dapat berbagi cerita dan mengenal kalian smua . .
Semoga kita cepat lulus dan wisuda serta dapat mencapai semua keinginan kita...
salam rindu dari ku,
(^_^)v semangkaaaaaaa... ari cinta kaliaaann...
-Ari BeJe-
0 komentar:
Posting Komentar