Dandelion adalah bunga liar yang kuat. ia tegar, bagiku. bahkan, saat tumbuhan lainnya mati, dandelion tetap hidup. menahun... dandelion bisa hidup di mana saja asalkan ada sinar matahari. Di sela-sela batu, di dekat rel kereta api, ataupun di retakan-retakan tanah ia pun bisa hidup. Meski kadang dandelion harus kedinginan tertutup salju, kadang harus terkena debu dan panas yang menyengat, namun ia tetap hidup... bertahan hidup, karena dia adalah dandelion, bukan mawar ataupun melati..
Dandelionku bukan bunga... ia adalah nama dari rumah keduaku di kota perantauan ini, "Dandelion Boarding House" kami menyebutnya...
Bukan dandelionku yang hendak kuceritakan di sini. ia hanya bagian kecil dari warna pelangi yang hendak kubagikan padamu...
"You can't choose your family, but you can choose your friend to be your family." [anonim]
yaaa... kita tidak akan dapat memilih siapa-siapa yang akan menjadi saudara kandung kita, siapa yang akan menjadi ayah ataupun ibu kita, namun kita dapat memilih sahabat-sahabat yang ada di sekitar kita untuk kita jadikan saudara... inilah dandelion ku... kami adalah saudara, tanpa ikatan darah yang mengalir di tubuh kami... dandelion ku, hunian yang tidak hanya menawarkan kenyamanan namun juga kehangatan, melebihi tawaran promo hunian mewah yang sering muncul di tivi..
tak butuh waktu lama, penghuni dandelion untuk saling mengakrabkan diri antar penghuni lama dengan penghuni baru... meski rumah kami kecil dan sangat sederhana ini tanpa induk semang yang selalu mengawasi kami, tapi kami bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.. kami saling mengerti.. rentang usia, tidak menjadi penghalang untuk kami saling bercanda satu sama lain, menertawakan satu sama lain, mengejek satu sama lain, dan akhirnya kami akan menertawai kekonyolan masing-masing dari kita... bukan karena kami makhluk yang tanpa cela, kami pun sering menggerutu karena kebiasaan-kebiasaan buruk satu sama lain, namun tidak berselang hari, bahkan hitungan menit, kami lupa pada kejengkalan kami sendiri, kami kembali menertawakan satu sama lain. kami bagai anak kecil di bawah umur lima tahun, habis menangis karena merengek tidak dituruti permintaannya, namun kemudian setelah itu dia akan tertawa riang, tidak peduli dia telah disakiti...
Satu persatu penghuni lama pergi dari dandelion ini karena urusannya masing-masing... dan satu persatu pula penghuni baru menggantikan penghuni lama.. seandainya saja, rumah ini bisa seperti pintu kemana saja milik doraemon, yang bisa membawa kita kemana saja yang kita inginkan.. tidak peduli jauh ataupun dekat, kita akan kembali melewati pintu ini... kita akan berkumpul kembali, bertemu dan saling menyapa, tersenyum, tertawa, dan menangis, mengeluh, dan saling menguatkan...
jika satu di antara kita tidak ada, pasti akan terasa sepi... sendirian seorang diri hanya bersama dandelion, tanpa penghuni lainnya, rasanya "so lonely"... aku bisa menangis semalam, seorang diri... siapa saja akan kukirimi pesan singkat, bahwa aku merindukan mereka... termasuk kampung halamanku sendiri... Aku rindu kamu, saudariku... kita akan berkumpul lagi kan suatu saat nanti? Kita akan saling membawa kabar gembira, dan bertukar cerita menyenangkan kan?
kita akan tetap selalu mengingat kan?
Aku yang mencintaimu, saudariku...
-Ari-
0 komentar:
Posting Komentar