Cerita dalam Kereta (lagi)

Ini cerita saya di gerbong kreta umum alias bukan khusus gerbong perempuan. Saya sudah cukup nyaman berada di gerbong ini, dan membuat saya urung berpindah menuju gerbong perempuan.

Perjalanan saya akan memakan waktu dua setengah jam hingga sampai tujuan. Itu berarti pukul setengah sepuluh malam saya baru sampai pada tujuan saya.
Cerita di gerbong ini akan lain dengan cerita saya ketika saya berada di gerbong perempuan. Hanya ada 8 orang di gerbong selebar ini, termasuk saya dan termasuk bapak2 petugas kebersihan.

Kerennya adalah dengan penumpang sesedikit ini setidaknya saya mendapat cerita menarik dari 2 penumpang di seberang pojok saya. Lain halnya dengan orang2 yg lbh memilih menyalakan gadgetnya kemudian memasang earphonenya ditelinganya, lain halnya dengan seorang bapak yang memilih tidur di kursi gerbong seperti kasur miliknya sendiri.
Ini ada sepasang kakek nenek berusia sekitar 60an, duduk berdua di pojok gerbong. Sempat saya tertangkap basah karena sedang mengamati, namun kemudian mereka membalasnya dengan senyuman. Sang Kakek menggunakan tongkat sebagai alat bantu berjalan. Romantis bagi kakek itu adalah ketika pasanganmu menawarkan pelindung tubuhmu untuk kamu pakai meskipun kadang justru pasanganmulah yang lebih membutuhkan..nampaknya sang Kakek sedang tidak enak badan, kmudian sang nenek memakaikan jaket yang ia kenakan pada sang kakek..

Kecantikan seorang perempuan akan tampak ketika malam hari saat ia bersama suaminya. Lihat!

0 komentar:

Posting Komentar