Setiap ku melihatmu, kau terasa di hati
Kau punya segalanya yang aku impikan
Dan anganku tak henti bersajak tentang bayangmu
Walau ku tahu kau tak pernah anggapku ada
Ku tak bisa menggapaimu, tak kan pernah bisa
Walau sudah letih aku, tak mungkin lepas lagi
Kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata
Dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir
[Utopia]
Saya selalu benci kata galau, gelisah, cemas, dan tak ingin terjebak di dalam perasaan yang mewakili salah satu kata tersebut. Saya justru lebih suka sendu, atau syahdu ala yuni shara. Semua kata yang bersinonim dengan kata tersebut selalu saya hindari. Kalaupun terlanjur mampir di salah satu episode hidup saya, selalu ada cara untuk menyembunyikannya. Kemudian melewati hari seperti tak pernah ada masalah apapun karena waktu itu akan terus berjalan. Dia tidak pernah ada kompromi untuk menunggu kita, berlalu meninggalkan kita yang mungkin belum bisa menyesuaikan dengan ritmenya. Gundah gulana yang mampir dalam hidup saya semacam itu, saya simpan denganNya; mematikan handphone-berdoa.
...yap, dan segala rasa buatmu harus padam dan berakhir...
Selamat menempuh hidup baru Dude Herlino :D aaaaaaaaak *gulinggulingkayakshinchan*
dan saya akan berjuang mencari doraemon, meminjam baling baling bambu atau pintu ke mana saja atau mesin waktu, untuk mencari Pangeran Toxedonya Sailormoon. *Aku ksatriya Sailor, yang berjuang demi cinta dan keadilan. Dengan kekuatan bulan, aku akan menghukummu*
semoga kita dipertemukan di kehidupan selanjutnya dengan cerita yang lebih menyenangkan.
[jjajang.. dorami, satu satunya tokoh yang bisa bikin pipinya doraemon merah merona :D ]
0 komentar:
Posting Komentar