Dulu, aku pernah sangat kagum pada manusia cerdas, sangat kaya, berhasil dalam karir hidup & hebat dalam dunianya... Sekarang, aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku, aku kagum dengan manusia yang hebat di mata Tuhan, dimata bapak dan ibunya. Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa & bersahaja!
Dulu, aku memilih marah karena merasa harga diriku dijatuhkan ketika orang lain berlaku kasar kepadaku, menggunjingku dan menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran. Sekarang, aku memilih untuk bersyukur, karena aku yakin ada cinta yang akan datang dari mereka ketika aku mampu untuk memaafkan & bersabar.
Dulu, aku memilih mengejar dunia & menumpuknya sebisaku... Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah makan & minum untuk hari ini & bagaimana cara membuangnya dari perutku... Sekarang, aku memilih untuk bersyukur dengan apa yang ada & memikirkan bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan penuh kasih & bermanfaat untuk sesama...
Dulu, aku memilih mengejar prestasi sekuat tenaga, tanpa mempedulikan karakter. Sekarang, aku memilih untuk bersyukur apa yang sudah ada, sambil mengusahakan yang belum ada. Mendengar dan memahami cerita-cerita orang-orang di sekitarku.
Dulu, aku berpikir bahwa aku bisa membahagiakan orangtua, saudara & kawan-kawanku kalau aku berhasil dengan duniaku. Ternyata... yang membuat kebanyakan dari mereka bahagia adalah bukan itu semua, melainkan sikap, tingkah & sapaanku kepada mereka…. Sekarang, aku memilih untuk membuat mereka bahagia dengan apa yang ada padaku...
Dulu, pusat pikiranku adalah membuat rencana-rencana dahsyat untuk duniaku... Semakin ke sini, ternyata aku terlampau sering lalai pada pencarian bekalku untuk menemuiNya. Teman & saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepadaNYA. Sekarang, yang menjadi pusat pikiran dan rencanaku adalah bagaimana mempersiapkan diri dan terutama hatiku agar aku selalu siap jika suatu saat namaku dipanggil olehNya...
Tak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati teriknya matahari besok. Tak ada yang bisa memberikan jaminan bahwa aku masih bisa menghirup nafas esok hari... Kalau hari ini dan esok hari aku bisa hidup, itu semata-mata Anugerah Tuhan.
Allah, terimakasih.
Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta alam.
0 komentar:
Posting Komentar