Bersyukur

Siang ini, saya makan siang bersama seorang kawan baik saya di sebuah rumah makan tidak jauh dari kampus.
Saya dan kawan saya memesan menu sederhana seperti biasanya. Kemudian kami buru-buru mencari tempat duduk kemudian memilih tidak berlama-lama di warung tersebut karena mengejar jadwal perkuliahan kami selanjutnya. Kami duduk berhadapan.
Tidak lama setelah saya menyelesaikan makan saya dan menunggu kawan saya menyelesaikan makannya, duduklah seorang laki-laki dan seorang perempuan di seberang tempat kami duduk. Sejajar dengan tempat duduk saya, perempuan tersebut. Jika boleh ditebak, kemungkinan mereka adalah sepasang kakak beradik, karena perempuan terlihat jauh lebih muda dari laki-laki tadi. Tidak sengaja saya melihat mereka, tidak segera makan, muncullah rasa kepo saya lantas menoleh kepada mereka. Saya lihat:

"Mereka berdua memejamkan mata, di belakang piring makanan mereka, mereka menggenggamkan tangan mereka masing-masing, kemudian seraya berdoa. entah apa, saya hanya tertarik pada aktifitas mereka. Perempuan itu yang nampak memimpin atau mengucapkan kata-kata meski samar tidak terdengar."

Agak lama, kemudian pandangan saya kembali pada kawan saya.
Terlepas dari keyakinan mereka, saya percaya bahwa syukur itu sederhana.
Seperti mereka. Menghargai apa yang sudah ada, tanpa menuntut apa yang belum ada tetapi masih mengusahakan apa yang ingin ada sambil berbagi kepada sesama.

0 komentar:

Posting Komentar