Apa Kabar Sekarang?

Lama sekali aku tak menulis surat untukmu.
Tak seperti dulu.
Dulu, hampir setiap malam aku menulis surat untukmu, menceritakan banyak hal, atau sekadar menyapamu. Kadang-kadang iseng saja. Mungkin kau anggap kurang kerjaan.

Apa kabar sekarang?
Ah, basi ya? Biarlah, aku hanya ingin mengulang kembali kebiasaan lamaku, sekadar mengalirkan metafor basa-basi menyapamu, seperti juga orang-orang yang selalu menanyakan kabar setiap kali berjumpa meski tak pernah benar-benar ingin mengetahui kabar sesungguhnya. Di situ, status apa kabar hanyalah formalitas, rutinitas tanpa alasan yang jelas, dan tentu saja, basa-basi, bukan? Tapi, kali ini agak lain, sebab aku benar-benar ingin mengetahui kabarmu.
Semoga kau tak hanya membalas satu kata seperti biasa. Tak butuhkah kau juga menanyakan kabarku?

Aku rindu. Jujur saja.

0 komentar:

Posting Komentar