Bukan Tentang Soal Matematika atau Bilangan Usia

Suatu siang, seorang gadis muda berkerudung merah berusia 22 tahun sedang dalam misi menjalankan tugas ibunya. Sang ibu menyuruhnya membeli 4 paket makanan khas padang dengan lauk rendang. Lalu sesampainya ia di rumah makan padang, rendang yang masih tersedia hanya 3 potong. Sumpah, ini bukan soal matematika. Kemudian, gadis itu menggantinya dengan lauk yang lain yaitu ayam.
"nggih mpun mbak, setunggale ayam mawon."
ketika mbak Padang sedang sibuk melayani pesanan gadis itu, datanglah seorang bapak Eko karena mirip dengan Eko Patrio. Bapak Eko berdiri di samping gadis itu sambil menginterpretasi situasi yang sedang berlangsung, "Pesen kathah ta mbak?" gadis itu menoleh kemudian tersenyum, "mboten kok pak namung sekawan." gadis itu agak polos, tidak menanggapi pertanyaan bapak itu yang lebih berarti,"rendange telas mbak?"
mbak Padang buru-buru menimpali,"rendang taksih dimasak Pak,nengga radi dangu mboten napa2?" Bapak Eko itu tersenyum dan mengangguk.
Bapak itu melemparkan tanya pada gadis itu,"kuliah ta mbak?"
"nggih Pak." jawab singkat gadis itu.
"ten UMP?"
"Sanes, wonten xxx"
"jurusan?"
"Ling******"
"napa niku mbak?"
"ilmu bla bla bla.."
"udah mau wisuda ya mbak?" bapak itu melakukan code switching.
Gadis itu tersenyum tanpa jawaban.
"darimana mbak?"
"Dopl*ng." jawab gadis itu tanpa balik bertanya.
"Perumahan?"
"sanes Pak, nggen Pak Kyai K*****."
"mbak nya anaknya Pak Kyai K*****?"
"bukan pak, cm rumahnya daerah skitar situ."
"dulunya SMA 1?"
"Bukan Pak, saya SMA x."
gadis itu diberondong pertanyaan yang menurutnya interogatif. Ah, biarkan toh gadis itu sangat senang bertemu dengan orang2 yg baru dikenal.
"keliatannya mbaknya ini sudah berkeluarga ya?"
Plaaak,gadis itu mendadak menatap bapak itu. Gadis itu kemudian tertawa kecil meskipun rasanya seperti baru ditampar.
"haha belum pak."
bapak Eko ikut tertawa,begitu juga mbak Padang yang tau betul keadaan gadis itu yang sering membeli makanan di tempat itu.
"berarti mbake ki dewasa mbak." mbak Padang menimpali.
"haha, dewasa karo tuwa beda tipis mbak." gadis itu melemparkan guyonan.
Bapak Eko dan mbak Padang tertawa.
"nggak mbak, wajahnya keibuan gitu." bapak itu menambahi.. *gadis berkerudung merah sudah terlanjur shock..hha
Yaa,kesimpulanya adalah code switching yang dipakai bapak Eko bertujuan untuk mencairkan suasana dan mencoba lebih mendekati agar tampak akrab kepada mitra tutur sebelum ia menyampaikan pernyataan pokoknya.
*modus..

Mak tolongin mak, tolongin gadis itu.
>ambil helm,tutupan helm.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

hehe asik ceritanya :) (y)

Ardanareawari mengatakan...

terimakasih :D

Posting Komentar