Sempurna, itu Ada

Di jam-jam segini, jika sinyal wifi masih berkenan hadir di kamar syahdu dengan ukuran dua setengah kali dua setengah meter meski agak malu-malu, aku sering mengintip jejak sosial mediamu, mencari-cari adakah sosokku dalam rintihan kegalauanmu? Adakah sosokku dalam cerita indah dalam karanganmu? Adakah sosokku dalam rencana bahagia masa depanmu? ah, sudahlah jangan galau jangan risau, kamu hanya perlu mengganti lagu pengantar tidurmu dari Hoobastank menjadi Steven and The Coconut treez.

Sambil mengingatmu yang terlalu acuh pada kehadiranku sebagai seorang perempuan polos yang fitrah perasaannya mudah tersanjung dengan ucap pria setipe Vicky Prasetyo, aku mencoba menulis cerita tentangmu dan berjanji akan benar-benar menganggapmu sebagai kawan terbaikku. Pesanku, "Hei jangan mengumbar perhatianmu!" Baiklah kamu anggap itu hal biasa yang kamu lakukan: -perhatian-peduli-bercanda- karena aku adalah temanmu. Aku anggap begitu. Tapi, hei aku perempuan! tidakkah kamu juga melakukannya pada perempuan lain selain aku?

Asap dengan rokokmu yang selalu kubenci, caci makimu-umpatanmu yang kedengarannya justru selalu ingin kucaci sendiri, membuatku yakin bahwa kamu adalah Vicky Prasetyo yang keras kepala yang tidak bisa memahami dirimu sendiri, apalagi memahamiku. Memang ternyata kita adalah teman yang hanya saling membagi cerita suka dan duka, tanpa perlu saling peduli dengan kesukaan dan ketidaksukaan masing-masing dari kita. Itu kita.

Di sini aku memang belajar tentang bahasa, tentang makna, tentang simbol; tapi aku tidak cukup paham untuk menerjemahkan semua kode aneh darimu. Di ponsel jadul sumbangan dari seorang kawan lain yang ada di samping laptopku ini, yang hanya bisa kugunakan menelpon dan membaca pesan singkatmu, ada banyak arsip kenangan yang sebenarnya ingin kusimpan. Sebenarnya.


[dari aku yang pernah menulis surat cinta untukmu]
"maukah kau sering-sering datang ke Jogja; supaya aku tahu bahwa kamu benar-benar sudah membaca pesanku."

tag: dwitasari dengan pengeditan

0 komentar:

Posting Komentar