dibalik canda tawa dan senyuman itu...

Pertemuan mata itu, membuatku kagum. Awalnya diriku mengira bahwa aku hanya sahabat para cacing-cacing, jadi untuk apa Ia menatapku “mustahil. Sampai pada pertemuan pandangan awal tersebut, aku memalingkan mukaku dan pandangan mataku padanya. Dari balik jeruji kaca aku hanya bisa melihat relung-relung hatiku yang di sesakkan oleh penyelasan “betapa bodohnya, aku terlalu pengecut saat itu”.
Dalam relung jiwaku, selanjutnya aku akan berdiri di sini di tempat ini, saat Ia pertama kali melihatku. Sampai pada saat Ia lewat ku baktikan kekuatanku untuk tidak sedikitpun berlalu. Namun godaan sedikit menggangguku, aku lelah sekejap kemudian aku berpaling kembali.
Saat itu, hatiku mengarahkan pada perasaan menyesal yang sebelumnya, selayaknya anak ayam yang hanya mengais-ngais sisa makanan namun tidak mendapat apa-apa, karena sisa makanan telah habis di makan sang para pejantan pagi.
Aku kembali, ku paksakan kekuatan tersebut, sampai akhir di depan jeruji kaca. Ia kan lewat, Ia akan lewat demikian hatiku membisikan sang sesal. “jangan terlewat kali ini”, aku ingin mengucapkan terima kasih pada sang Bapak lewat mata ini, dan aku yakin Beliau dapat merasakannya.
Sampailah pada pertemuan tersebut, kali ini aku tidak terlewat. Mata kami bertemu walau hanya dalam hitungan detik, namun pengalaman tersebut telah membentang luas, seluas cakrawala dalam hatiku. Angin, air, udara, tanah, ruang kosong dan kehampan terbuai larut di dalamnya.
Aku begitu kecil, dan Ia menghargaiku, aku begitu hina dan ia mengangkatku dalam hangatnya. Aku mengerti sekarang, aku merasa sekarang perhatiannya, kasihnya yang selama ini aku ragukan telah meresap ke dalam tulang sumsum hatiku.
Di balik mata sang Bapak tersimpan kelembutan tiada tara, tiada banding, yang ada hanya cinta. Demikian yang selalu Beliau katakan.
Ohh... Tuhan, lagi-lagi aku tidak bisa tidur lebih awal... dan vertigo ini, setia menemaniku, entah sampai kapan... sungguh sakitku ini tak sebanding dengan apa yang ia pendam dan aku menyaksikan, betapa bapak begitu tegar... menjaga lisannya agar tidak mengeluh ketika di siang hari,, dan kini ia kedinginan... Allah sayang, beri ia kehangatanMu..
Terima kasih, untuk kesempatan tersebut. di balik pandangan mata sang Bapak. Demikian aku menyebutnya. Dalam kesendirian aku selalu berdoa :

kecintaan telah mewujud
aku ingin selalu menyapa
di balik mata sang Bapak

sangat, menyentuh
sekaligus merobek
dinding kewarasan

bunga-bunga bersemi
bunga-bunga mewangi
menebarkan keharuman di hati

sekilas namun selamanya
selamanya namun sekilas

cinta itu telah mewujud
wujud itu adalah cinta.

Futur [tidak beralasan]

Kadangku merasa bimbang
Berada di dunia yang lapang ini

entah karena alasan apa, aku lemah begitu saja
Takutku akan semua
Semua yang takkan berlanjut lagi
Hanya karna memikirkan
segala hal yang fana
Rasa futurku menghalangiku
Menempuh semua perjalanan imanku
Akupun ingat ssemua yang Kau beri untukku

oh Allah.... penyakit "futur" (ku)  ini menyerangku kembali...memang aku tidak pandai dalam mengolah ruh ini.. dan aku selalu saja berlari, dan menangis padaMu.. kenapa harus semuanya kau selesaikan dengan menangis, Rik? >> bukan itu, bukannya aku tak mau tak menangis, karena akupun tidak tau alasannya apa... kalau kamu mau berkata, bahwa aku cengeng, Maaf, aku bukan orang cengeng! jika perasaan seorang perempuan yang bertindak lebih banyak, maka apa salahnya jika air mata yang berbicara.. tugasmu sekarang adalah "memanage air matamu, supaya meluncur dihadapanNya saja, mengerti?"
sabar, Riiikk! Gusti Allah mboten sare... sabar, sabar... hilang... hilang *cling*

>>sebuah artikel dari seorang anak yang dilahirkan dari rahim seorang perempuan:
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya.
"Ibu, mengapa Ibu menangis?" Ibunya menjawab, "Sebab aku wanita". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas". Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Anakku, saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun demikian, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapan pun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan.
"Kau tahu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang
dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir
rambutnya."
"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah
pintu hatinya _ tempat dimana cinta itu ada."

Ada bahasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata

Membaca sebuah catatan seorang teman, hingga pada akhirnya aku merasa malu, merinding entah karena apa.. karena aku bukan muslimah yang baik...
"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki"

Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik (pula)?
Siapalah aku untuk memilih permata sedangkan, aku hanyalah sebutir pasir yang berserakan di mana-mana.

Bagiku, kamu tidak perlulah merasa setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga miliki harta seluas Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat... bukan itu sama sekali... karena akupun sadar, tidak ada yang bisa menandingi kecantikan Zulaikha, tidak bisa menandingi keanggunan dan kecerdasan Aisyah, Semulia Khadijah dan Ummu Salamah, bahkan sampai selembut Fatimah, bermimpipun aku tidak pernah. Hanya saja, yang aku tau aku harus melakukan segalanya hanya karenaNya saja.. itu saja

Seandainya, namamulah yang tertulis di Lauhul Mahfudz-ku, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu yang aku tau..
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah kamu memasrahkan diri mu sepenuhnya dalam mencari ridhaNya saja.
Aku akan merasa sangat bernilai dan berharga jika suatu saat nanti, aku menjadi bagian dari lembar perjuanganmu, walau hanya menjadi sebongkah penyemangat yang sebenarnya tak bernilai dibandingkan dengan penyemangat yang datangnya disekitarmu melebihi apa yang aku punya.
Bahkan aku akan sangat bersyukur jika akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan sebuah kemenangan yang pasti, atau sekadar menjadi sandaran atau penyangga ketika kamu merasa lelah atau sekadar untuk beristirahat sejenak.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Cukuplah kau mencintai Allah (saja) dengan sepenuh hatimu... karena dengan begitu kamu akan dapat mencintai wanitamu hanya karena Allah.

Maka, inikah Tulang Rusuk itu?

Ya Rabb...Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta, berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian. Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum ღ Amiin ya Rabbal'alamin.

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di panggung senja itu, mereka saling bercakap-cakap, tertawa, lalu Dara pun memulai meminta kepastiannya tentang cinta.

Dara : “Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?”
Raka : “Kamu dong?”
Dara : “Menurut kamu, aku ini siapa?”

Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) “Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur,Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”

Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran. Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!” Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”

Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.”

Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.

Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

Raka : “Apa kabar?”

Dara : “Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?”

Raka : “Belum.”

Dara : “Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Aku akan kembali 2 minggu lagi.”

Raka : “Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.”

Dara tersenyum manis, lalu berlalu….”selamat tinggal….”

Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

Tanpa kita sadari kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita sayangi. Oleh karenanya, jika kita marah kepada orang yang paling kita sayangi, segeralah meminta maaf dan jangan lah gengsi serta jangan menunggu esok hari untuk menyampaikan maaf karena umur manusia hanya Allah yang mengetahuinya. Ingat! Penyesalan selalu datang terlambat.

Dan semuanya akan berakhir pada penyesalan. Seringkali penyesalan itu datang di akhir, akibatnya setelah kita menyedari kesalahan kita,semua sudah terlambat. Karena itu,jagalah dan sayangilah orang yang dicintai dengan sepenuh hati.

Sebelum mengucapkan sesuatu berfikirlah dahulu,apakah kata-kata yg kau ucapkan akan menyakiti orang yang dicintai?

Apabila dirasa akan menyakitinya,sebaiknya jangan pernah diucapkan. Karena semakin besar risiko untuk kehilangan orang yang dicintai.

Jadi berfikirlah,apakah kata-kata yang akan dilafazkan sebanding dengan akibat yang akan diterima.

a crazy little thing called love [note FB 16 Mei]

.... teringat sebuah tulisan dari seorang kawan, dia bilang "cinta itu indah sekali, mba". Buku yang pernah ia berikan padaku, mengajari banyak hal tentang cinta khususnya cinta padaNYA...
"cinta sejati, dimana cinta yang kita tanam dengan tulus padaNya, pasti akan terbalas oleh cinta dariNya. Tak akan bertepuk sebelah tangan. Sesungguhnya cinta kepadaNya adalah nikmat yang tiada bandingnya. Sebuah cinta dimana kita merasakan ketentraman dan kedamaian luar biasa. Sebab, Pihak yang dicintai tidak pernah meninggalkan yang mencintai. Bahkan, Dia selalu bersedia memaafkan kita jika kita berbuat salah, dan jika kita benar-benar menyesalinya. Dia tetap bersabar, ketika kita berpaling dariNya. Dia mengingatkan kita, ketika kita lalai terhadapNya. Dia tidak pernah bosan bersama kita, hingga kita sendiri merasa bosan. Tidakkah kita melihat, adakah disana cinta yang lebih agung dari cintaNya?"

sejenak, lalu aku ingat film itu. Film Thailand yang membuatku mengutip banyak kata dari apa yang disampaikan di dalamnya...
begini katanya:

..all of us,have someone who is hidden in the bottom of the heart. When we think of him,we will feel like ummm...always feel a little pain inside. But we still want to keep him. Even though,we don't know where he's today. What is he doing. But he is the one who makes me know this A CRAZY LITTLE THING CALLED LOVE.
+Nam: i have something to tell you. I like you very much. Been loving for 3 years. I've done everything changed myself in every aspects because of you. Applied for a classical dancer club,played a stage drama,be a drum major,be better at sudying.it's for you. But i know for now that the thing that i should do the most and should have done since a long time ago,is telling you straightly that...i love you..
-Shone (i called him,a stupid guy):just silent..

...don't know how long is it,
that i've to resist everything, hide all of the truth in my heart. Every time we meet, every time you turn to me,that i pretend to be still,
do you know how much i've to force myself,can you hear that my heart is telling you i love you..
Can you hear that my heart is waiting there for you to open,can only hope you will know it someday..SOMEDAY..
Though i love you,though i feel it,but deep inside isn't brave enough..can only hope you will know it that i'm the one here to love you,i'm begging you,please know it someday...
Can you hear that? My heart is telling you i love you but i cannot reveal my true feeling to anyone.
Can you hear that? My heart is still waiting there for you to open and i can only hope you will know it someday..

Yap, cinta itu butuh pengorbanan... No sacrifice, no victory... dan cinta itu butuh pembuktian tidak hanya pengakuan. cinta apapun itulah...

Smooking... No way...

Jujur, saya tipe orang yang tidak betah jika berada di ruangan yang penuh asap. Apalagi asap rokok, apapun lah... Saya bisa pingsan, atau bahkan mati karena kehabisan oksigen... untuk itu, ketika saya berada di sekitar orang yang sedang merokok, lebih baik saya menjauh... Penyakit sesak nafas, memang tergantung oleh sekitar kita... huuuhhh... muter-muter, semoga saya menemukan 'laki-laki' yang mengerti keadaan saya yang lemah ini...
dalam rangka hari anti tembakau se-dunia pada tanggal 31 Mei, saya membaca cerita di sebuah headline tentang kisah nyata dari Mas Evan, yang telah berhenti dari kebiasaan rokoknya.

Semoga menjadi inspirasi bagi anda yang masih dalam perjuangan menghentikan kebiasaan merokok.


~~~


Sy dulu perokok berat, dari SMP sampai umur 24 thn. Kecanduan rokok mencapai puncaknya saat saya mulai bekerja, semua teman2 di kantor perokok. 1 hari bisa sampai 3 bungkus sy habiskan.
Suatu hari sy iseng-iseng menghitung uang yg sdh sy keluarkan utk rokok dlm 1 bln. MasyaAllah, utk rokok saja sy sdh menghabiskan 1/2 dr gaji sy 1 bln. Klo sy perhitungkan lg, sy sdh membakar uang sy seharusnya bisa berguna utk yg lain. Memang belum ada tanda-tanda efek negatif rokok tsb bagi kesehatan sy.
Kemudian sy putuskan utk berhenti. Awalnya sangat sulit sekali, selain sdh ketagihan, lingkungan rumah & kantor yg semuanya di hiasi dgn asap rokok. Kemudian sy punya suatu trik yg lumayan bisa menekan keinginan sy. Sy memiliki keinginan utk membeli mobil dgn menabung. Dengan tekad itulah sy menipu hasrat ingin merokok sy yg ternyata berhasil. Hingga sekarang tepatnya 2 thn, alhamdulillah sy dpt berhenti total. Dan alhamdulillah lg, mobil pun dpt terbeli dr uang yg dulu utk membeli rokok, walaupun mobil second...hehe...
Dan bukan itu saja, dgn trik tsb, bapak sy yg sdh merokok lebih dr 30 thn dpt berhenti TOTAL... Sy juga tak sengaja berkata saat beliau bertanya :
"ngapain kamu berhenti? Mau naik haji kah?"
mendengar hal tersebut sy tersenyum dan menjawab:
"kenapa tidak, coba bapak hitung duit yg sdh bapak bakar utk rokok",
bliau menjawab "rejeki ada aja datangnya"
Lalu saya jawab "Klo umur? Ada tambahan ga? Masih pengen liat cucu apa tdk?". Dan dari situ bapak terdiam, dan ternyata diam2 bliau menghitung juga. Hehe... Alhamdulillah, tdk lama kemudian bapak berhenti TOTAL.
Wow... Sy pun tdk percaya hingga sekarang sy & bapak sy tdk pernah menyentuh rokok, bahkan bapak sy marah kalau di tempat kerjanya ada yg merokok, kata bliau mual bila mencium bau asap rokok.
Alhamdulillah, dengan trik tsb, sy bisa mengajak 2 orang teman kantor sy yg notabenenya adlh perokok berat utk berhenti merokok. Dan bapak sy dpt mengajak 3 orang temannya utk berhenti merokok...
Bagaimana dengan anda???
Selamat mencoba trik tersebut ya....


NB:
Alhamdulillah, bapak saya dapat menyumbang ONH orang tuanya (nenek sy) dari perhitungan tsb. Uang tsb adlh uang yg dulunya utk membeli rokok yg saat bliau berhenti di niatkan utk ONH (nenek sy)...

Punakawan itu...

 Punakawan adalah wayang yang konon diciptakan para wali untuk mendampingi para satria dalam menjalankan misinya di muka bumi. Dalam cerita asli India, punakawan sama sekali tidak dikenal. Gara gara adalah adegan penting dalam pewayangan. Gara gara merupakan situasi yang menggambarkan kondisi dinamika alam semesta. Setelah itulah muncullah sang punakawan...

Punakawan dalam cerita pewayangan di Jawa (khususnya Jawa Tengah-Jogja-Solo), sering tampil di bagian 'goro-goro', yaitu bagian dalam cerita wayang yang sering menampilkan lelucon atau wejangan. Punakawan adalah abdi dari Pandawa. Mereka biasanya menjadi ikon dari berbagai karakter masyarakat..

1. Semar, Sang Bapak.....>>> Semar merupakan pusat dari punakawan sendiri dan asal usul dari keseluruhan punakawan itu sendiri. Semar disegani oleh kawan maupun lawan, karena Semar adalah perwujudan Sang Hyang Ismaya yang menjadi manusia. Ismaya adalah simbol dewa yang menjadi manusia karena keinginannya menguasai dunia, berbeda dengan Manikmaya yang hanya patuh atau sebaliknya Sang Hyang Antaga yang memiliki keinginan sama dengan Sang Hyang Ismaya.

Setelah Sang Hyang Ismaya menjadi manusia yang buruk dan bertubuh gendut maka berjalanlah ke bumi memenuhin tugasnya mengabdi pada satria yang menegakkan keadilan dan memerangi angkara murka.

2. Gareng, Hati yng tidak boleh kering...
    Gareng adalah anak pertama Semar.
Gareng konon berasal dari batang kayu kering, kemudian dijadikan Semar yang merasa kesepian di bumi menjadi anaknya.

3. Petruk, Kecerdasan Yang Rendah HatiPetruk adalah anak kedua Semar. Petruk berasal dari jin atau genderuwo yaitu mahluk halus yang nakal dan cerdas.
      Petruk memiliki peran yang cukup menonjol di samping cara berbicaranya seperti satria,. Beda dengan Gareng atau Bagong yang disengaukan oleh Sang Dalang, maka Petruk berbicara lantang dan terkadang kelewat berani.Lakon yang digemari adalah Petruk jadi Ratu. Dalam lakon ini Petruk mendapat kesempatan menemukan pusaka " Jamus Kalimasada " milik Prabu Darmakusuma atau Puntadewa yang meninggalkan pemiliknya karena sang pemilik meninggalkan amalan-amalan yang menjadi syaratnya. Amalan pertama, sang pemilik harus memiliki iman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, percaya kepada Rasul-Nya, ketiga percaya pada malaikat-Nya, Empat Kitab-Nya, dan terakhir beriman pada Qadha dan Qadar.

4. Bagong, Bayangan Semar... Bagong adalah punakawan Jawa. Dalam wayang Sunda dikenal nama Cepot. Bagong adalah anak bungsu Semar atau punakawan ke 4. Dalam cerita pewayangan, Bagong adalah tokoh yang diciptakan dari bayangan Semar.
      Bagong bertumbuh tambun gemuk seperti halnya Semar. Namun seperti anak-anak semar yang lain, Bagong juga suka bercanda bahkan saat menghadapi persoalan yang teramat serius.

Cerita-Wanita Malang

Suatu hari, seorang pemuka agama dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tidak punya tempat berteduh.
Karena sangat sibuk, pemuka agama itu berjanji akan mendoakan wanita tersebut.

Beberapa saat kemudian wanita itu menulis puisi seperti ini :

Saya kelaparan ...
dan Anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya

Saya tergusur ...
dan Anda ke tempat ibadah untuk berdoa bagi kebebasan saya

Saya ingin bekerja ....
dan Anda sibuk mengharamkan pekerjaan yang Anda anggap tidak pantas, padahal halal dan saya membutuhkannya

Saya sakit ...
dan Anda berlutut bersyukur kepada Tuhan atas kesehatan Anda sendiri

Saya telanjang, tidak punya pakaian ...
dan Anda mempertanyakan dalam hati kesopanan penampilan saya,
bahkan Anda menasehati saya tentang aurat.

Saya kesepian ...
dan Anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa

Anda kelihatan begitu suci, begitu dekat kepada Tuhan
tetapi saya tetap amat lapar, kesepian, dan kedinginan ...


Setelah membaca puisi itu ...
Pemuka agama tadi terharu dan berkata : "kasihan wanita itu" ... lalu sibuk berdoa kembali, dan wanita itu tetap tidak memperoleh tempat berteduh.

(Kebanyakan) menang sebagian dari kita dalam memberi bantuan, sering lebih banyak menyampaikan teori, nasihat, atau perkataan-perkataan manis.

Namun, sedikit sekali tindakan nyata yang kita lakukan.
Berusahalah untuk membantu orang, mengasihi orang, bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan nyata.


Orang-orang bijak mengatakan :

Satu perbuatan nyata akan mengundang beberapa perbuatan nyata lainnya. Orang-orang bijak mengatakan : Berusahalah untuk membantu orang, mengasihi orang, bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan nyata serta dengan doa yang tulus.

from the dearest guy [the letters]

Di awal perjalanan waktumu, di ujung lintasan hayatku, ingin kusampaikan kepadamu beberapa patah kata yang kuharapkan dapat menjadi azimat yang memberikan warna indah bagi hidupmu yang penuh keceriaan. Senang hatiku karena engkau selalu memperhatikan kata-kataku. Hal itu membuatku semakin bergairah untuk bercerita kepadamu tentang mutiara-mutiara kehidupan yang berhasil kukumpulkan disepanjang perjalananku. Kali ini izinkanlah aku bertutur tentang arti sahabat dan persahabatan.

Anakku, tidak ada seekor burungpun yang dapat terbang jauh apabila ia terbang sendirian. Begitu juga tak seorangpun dapat mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidupnya apabila ia mencoba mencapainya seorang diri, atau apabila ia tidak mempunyai sahabat-sahabat disekelilingnya. Seorang sahabat adalah seseorang yang dengannya engkau berani menjadi dirimu sendiri, yang dengannya engkau berani berkata : "Inilah Aku!"

Sungguh seorang sahabat adalah bagian penting dari hidupmu. Orang bijak mengatakan bahwa seorang sahabat adalah dorongan ketika engkau berhenti, sepatah kata ketika engkau kesepian, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, senyuman sabar ketika engkau berduka, juga lagu gembira ketika engkau merasa bahagia. Bahkan seorang sahabat adalah seseorang yang menghentikanmu ketika engkau meluncur jatuh. Seorang sahabat adalah orang yang siap mendengar ketika engkau ingin mengatakan sesuatu, seorang yang peduli dengan masalahmu , dan juga tempat engkau berbagi rasa ! Tentu senang hatiku jika engkau mempunyai shabat. Telah kulihat kebijakanmu sejak masa kecilmu Nak. Tentu tak sulit bagimu untuk memahami kata-kataku. Dan mengenai arti Persahabatan, Anakku, aku hanya ingin mengatakan bahwa Persahabatan adalah intan-berlian yang tak ternilai harganya. Tak dapat dijual, tak dapat dibeli, dan juga tak mungkin dipinjamkan, karena didalamnya terkandung kehendak untuk saling menghormati, saling mencintai, dan saling memberi !

Masih segar dalam ingatanku, tangisanmu yang nyaring ketika engkau hadir di dunia ini. Masih segar dalam pandanganku bagaimana kau repotkan ibumu dengan rasa hausmu akan kasih sayangnya. Aduhai Anakku, tahukah engkau betapa besar cinta kami kepadamu ? Sengaja kami pilihkan sebuah nama yang indah bagimu, Nak. Semoga indah pula masa depanmu !! Berbahagialah dengan apa yang ada pada dirimu, Nak ! Apa yang dianugerahi Tuhan kepadamu adalah apa yang terbaik bagimu ! Bersyukurlah dengan semua nikmat yang telah Ia berikan kepadamu, dan bersabarlah dengan ujian yang datang dari-Nya. Sesungguhnya Tuhan tidak menghendaki keburukan bagi kita. Sesungguhnya Ia Maha Bijaksana. Jadikanlah dirimu manusia yang berguna, agar tidak sia-sia Tuhan menciptakanmu. Bersungguh-sungguhlah dalam menempuh perjalanan hidupmu, karena dengan penuh kesungguhan pula Ia telah menciptakanmu.

Milikilah sebuah cita-cita yang luhur dan mulia karena ia merupakan penggerak jiwa yang luar biasa, tonikum yang menyegarkan seluruh sel-sel tubuhmu, serta pembakar semangat yang tak habis-habisnya ! Dan, dengan senantiasa memohon pertolongan-Nya, raihlah tujuan hidupmu dengan cara terhormat ! Sesungguhnya manusia yang tidak mempunyai tujuan dalam hidupnya adalah manusia yang juga tidak mempunyai masa depan, dan manusia yang menghalalkan segala cara untuk meraih harapan-harapannya adalah manusia yang menabung derita.

Ingatlah selalu bahwa Tuhan adalah Yang Terbaik untuk dicintai (The Best to Love). Bila kau dapatkan cinta-Nya maka telah kau miliki segala-galanya, karena Dia-lah Yang Maha Kaya. Sebaliknya mereka yang kehilangan cinta-Nya adalah orang-orang yang telah kehilangan segala-galanya. Berjuanglah dengan baiklah anakku, kucukupkan suratku sampai di sini, dengan harapan semoga engkau semakin arif, semakin bijaksana, dan semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang mencintaimu selalu.

Yang selalu berdo'a untukmu, Ayahmu..

"Sekecil Apapun Kekuatanmu, Riiik! Jangan berhenti untuk mengejar mimpi besarmu!"

Telah kutinggalkan  benci disudut kamar gelap ini... telah kuhanyutkan duka pada sungai kecil yang mengalir dari mataku... telah kukabarkan lewat angin gerimis tentang segala catatan hati... dan hati menjelma menjadi serpihan-serpihan kecil... saat prahara terjadi... saat ujian demi ujianNya terasa terlalu besar untuk ditanggung sendiri, kemanakah sepotong jiwa yang lemah harus mencari kekuatan agar hati dapat terus tetap terlihat tegar?
Jika kau kira dengan sebelah sayap, aku akan terkoyak.. Maka camkanlah Dengan sebelah sayap itu Akan kujelajahi gunung, lautan dan seluruh isi bumi..

Ya Robbi..jaga hati ku.. jaga imanku..
Allah semata... yah, cuma karena Dia.... karena Dia yang mengijinkanku menangis kapanpun aku mau..
karena hanya Dia yang mengerti tentang semua mimpiku..

6 Juli, "laki-laki" itu berulangtahun

siapa bilang aku tak boleh tidur di siang hari?
bagiku langit biru
terlalu menyilaukan untuk dinikmati.
lebih baik kututup saja mataku
dan menyimpannya untuk bulan malam ini.

ya.... aku memang jauh dari terang
kalau kau ingin tahu.
tempatku tinggal
hanyalah sebatas bayang-bayang di kakimu...
otakku berpikir, bahkan tak melebihi kecepatan siput..
ya... begitulah aku di siang hari.
hanya seonggok bayang penuh cela
tapi lihat jika senja mulai surut
dan gelap mulai datang.
tubuhku yang hanya sepetak itu
akan membengkak
dan akan meluap,
membanjiri segenap ruang
dalam planet aneh ini.
dan semua luka yang ada padaku
akan berputar dan akan menari, menjadi sekawanan bintang
ya... aku memang jauh dari terang.
dan mataku,

mereka hanya untuk bulan malam ini.
dan bukan untuk langit biru yang selalu menyilaukan ‘tuk dinikmati.
jadi siapa bilang aku tak boleh tidur di siang hari, walau hanya untuk berebah?


*untuk beibeiibb... (a.k.a babe yang sedang berulangtaun yang ke 54)... dan aku semakin sadar, bahwa usia yang semakin renta tak pernah terlihat dibalik jiwa yang begitu tegar... ijinkan anakmu ini, menikmati malam ini, beb... dan akan kutunjukkan bahwa mimpi kita, tidak akan hanya menjadi bunga tidur..

Mas Bro


It’s all about my dearest brother...[1] yah, dialah satu-satunya saudara laki-lakiku yang kucintai. Aku, Aji Adhitya Ardanareswari, tidak akan pernah ada nama itu di dunia ini, jika sebelumnya tidak ada Aji Adhitya Bujangga, dialah kakakku.

Kami tumbuh bersama, dengan karakter yang berbeda. Dari kecil, kami belajar tentang kebersamaan, bahkan kemana-mana kami selalu bersama, mengaji bersama, bermain bersama, sekolah bersama... saat aku baru duduk kelas 4 SD, dan kakakku  duduk di bangku kelas 6 SD, pernah aku dan kakakku disuruh untuk ke warung oleh ibukku, dan pada waktu itu sedang turun hujan. Aku ditemani kakaku, dibawah payung berjalan berdua. Saat kami melewati segerombolan tukang bangunan yang sedang beristirahat, kami dikira sedang pacaran... hhaaa...  itu kenanganku dengannya.
Hingga kami tumbuh dewasa dan kami menemukan jalan yang berbeda pula. Jalan yang berbeda itulah, yang kini membuat kedekatan kami berbeda. Dan kini, aku merindukannya kembali.

Dan akhir-akhir ini air mata ini selalu saja meluncur hanya untuk laki-laki itu... Laki-laki yang tak pernah sekalipun menginspirasiku untuk menciptakan tulisan, namun kali ini semua tulisanku bercerita tentangmu.. tidak pernah aku mengirimmu pesan dengan kata-kata bijak yang selalu kudapatkan dari buku yang pernah kubaca selain yang kukirim untuk teman-temanku saja, tapi kali ini [untungnya] aku masih ingat padamu, lalu pesan itu kukirim padamu... dan kau pun hanya menjawab..."siip aman.."..Selalu ku tanyakan keadaanmu di sana, dan kau menjawab bahwa kau baik-baik saja, aman dan tidak memerlukan bantuan ku.. walau selalu saja kau bilang kau baik-baik saja, tapi aku mengkhawatirkanmu... apa kau bahagia? entah bagaimana kau bisa bahagia tapi bukan dengan caramu sendiri... aku tak tau... semoga kau benar-benar bahagia dengan pilihanmu, dan kau menemukan jalan untuk kebahagiaanmu sendiri.. sungguh adikmu hanya berharap dan berdoa semoga kau bahagia, dan semoga kau selalu dikelilingi oleh kebaikan-kebaikan yang ada disekitarmu..
Aku membaca statusmu… [maaf] kegiatan ini yang akhir-akhir ini sering kulakukan diam-diam tanpa sepengetahuanmu… untuk apa? Supaya aku tau keadaanmu, supaya aku tau perasaanmu.. karena apa? Karena kau tak pernah bercerita padaku tentang keadaan dan perasaanmu padaku ataupun pada ayah ibu.. kamu pun tak pernah, bilang kalau kamu punya akun FB, mas... kamu bohong, ketika aku menanyakan hal itu, aku mencari namamu “Aji Adhitya Bujangga”, dan hasilnya pun tidak ada. Hingga suatu ketika, aku berteman dengan mantan pacarmu, mas.. dan akhirnya aku menemukanmu.

Kubaca satu persatu, dari awal hingga pada akhirnya pada waktu saat kau memutuskan untuk memilih jalan itu… miris… dan aku menangis…
…”berhenti bukanlah akhiran, menjadi besar bukanlah tujuan” [28 Januari 18:02]
…”drop out? rest? or die?... [2 Februari 4:31]
…”selamat jalan”… [15 februari 4:37]
…”Batu nisan yang indah..” [Rabu-23 Februari 2011 3:14]

 sikapmu yang tiba-tiba berubah...membuatku senang... namun, aneh... sangat aneh... entah kenapa sulit untuk dijelaskan.. lebih baik, namun tidak baik... sulit untuk ditulis.. tiba-tiba saja, kau mengirimiku pesan>> "Dek ari, saya nyuwun ngapuro menawi saya ada salah yaww.hhahaha.."
 "oke dek ari... i love you, wakakakaka..."
 lalu aku pernah bertanya ketika aku akan meninggalkan kota Jogja, dan akan kembali ke kampung halamanku, apakah ia akan ikut pulang bersamaku..
 dan ia hanya menjawab..
 "Adikku sayang, aku ra bali..."
 yah, mungkin itu hal biasa bagi seorang kakak yang memanggil adiknya dengan panggilan sayang semacam itu..
 tapi bagiku ini tidak biasa.. aku menangis [lagi] ketika menulis semua ini...
  
mas.... we always love you...
aku tau mas menyayangiku, meski mas ngga tau kalau adikmu satu-satunya menyayangimu...

Di sinilah, ya hanya di dunia (maya) ini, semuanya mampu kuungkapkan lewat tulisan..


[1] Ini semua bercerita tentang kakakku tersayang