Ikhlas

Tuhanku Yang Maha Lembut,

Aku letih dengan tidak baiknya
sikap oraang yang seharusnya mengerti
niat baikku.

Mengapakah Engkau mengijinkan
orang yang kubaiki
tidak berlaku baik kepadaku?

Aku tahu, ini pasti untuk kebaikanku.
Maka aku mohon,
kuatkanlah keikhlasanku
untuk memperbaiki sikapku
terhadap orang dan keadaan
yang tak bisa kuperbaiki.

Tuhan, kosongkanlah dadaku dari beban.

aamiin

Bahagia itu...

Banyak diantara kita merasa kesulitan utk mencari kebahagiaan, padahal kebahagiaan itu sangatlah sederhana,yaitu menerima dengan ikhlas semua hal yang sudah kita terima dan berbuat dengan ikhlas apa yang semestinya kita lakukan.Dan ikhlas itu bukan berarti bersikap pasif dan pasrah pada segala hal,tapi wujud dari ketegaran hati yang dibentuk oleh kejujuran pada diri sendiri.. dan sabar itu bukan berarti tidak menangis, sekuat apapun iman seseorang, air mata adalah butiran alamiah yang dianugerahkan Tuhan kepada makhluk bernama manusia, itu kataku.

Aku memilih bahagia untuk saat ini, meski perjalanan terselesaikannya tugas akhir tidak semulus kelihatannya.

aku memilih bahagia untuk saat ini, meski kadang aku butuh menangis di tengah pekerjaan, tapi yang paling kuingat bahwa “pekerjaanmu, membutuhkan kesabaranmu”

aku memilih bahagia untuk saat ini, meski kadang kerinduanku untuk pulang ke rumah cuma berakhir pada angan di dalam kamar sempit kos ku.

aku memilih bahagia, meski kadang sakit tidak pernah bilang kapan dia akan datang,

aku memilih bahagia untuk saat ini, meski kadang niat baikku tidak selalu bisa diterima dengan baik oleh orang lain.

aku memilih untuk bahagia,.... selamanya...

aku menunggunya kemarin, dan aku cukup melihatnya, aku bahagia...

Bahagia itu tidak menyakiti diri sendiri dan tidak menyakiti orang lain.
sederhana.

Question of Life

Apa yang akan kamu lakukan kalau cita-citamu kontradiksi dengan keinginan orang tuamu? Seorang teman bertanya pertanyaan serius padaku.

lalu ku jawab melalui pesan singkat, "Menyelaraskan diantara keduanya. Yakin deh mas, kalau orang tua tidak akan pernah memilihkan dan atau menyesatkan jalan untuk anaknya, yang ada hanya kadang anak (kita) tidak bisa membaca dengan baik niat dan ketulusan, harapan yang orang tua kita harapkan. Orang tua kadang memilihkan jalan yang keras untuk anaknya, menginginkan anaknya bercita-cita yang tidak mudah, namun sebenarnya kalau kita mencoba memahami lagi maksudnya, mungkin orang tua menginginkan kita supaya dapat menemukan peta untuk pulang kembali sendirian, dengan begitu ia yakin suatu saat nanti anaknya bisa melakukan apa-apa sendiri, tanpa orang tuanya, atau ketika dunia sudah tidak lagi memihak kepada dirinya. bisa lebih baik dari dirinya sendiri dan mungkin tidak melakukan kesalahan yang sama yang mungkin orang tuanya perbuat di masa mudanya, mungkin intinya begitu. "semakin rumit sebuah rintangan maka cita-cita itu sebenarnya semakin dekat." Intinya, mari memahami keinginan orang tua kita, lalu menyelaraskannya dengan keinginan kita, begitu :) setelah itu, Allah menyaksikan sekecil apapun perjuangan yg kita lakukan. Pilihan itu sepenuhnya ada di tangan kita, lebih baik direnungkan dulu."

"Laa tahzan, Innallaha ma ana”

TUHAN MASIH MENUNGGU

kau terlalu suka menangis dan berdoa
entah tangis dan doa apa
yang pasti, kau terlalu suka merafal keduanya
duh Gusti...
Aku kalah, aku terhempas, aku terluka, aku lelah..
begitu doamu?

Entah pada siapa sesungguhnya rafalan kata-katamu itu kau tuju
karena Tuhan hanya tuli dalam ego dan sukamu, kawan..

hidup ini mengalir seperti air,
hidup ini bernyawa seperti nafas,
hidup ini berputar seperti roda,
hidup ini melangkah seperti kepergian dan kepulanganmu
jangan meratap dan hanya merafal doa
kau belum terlambat menata kembali jiwamu yang kelabu, kawan...

kata kakekku,
kita kadang terlena oleh siluet kepuasan maya
kita kadang terlena oleh kemewahan harta,
kita kadang terlena oleh kegembiraan
yang membuat kita melupakan 'duka'

kau belum terlambat kawan,
belum, belum terlambat
Tuhanmu masih menunggu tangis dan doa (egomu) itu reda,
untuk mengembalikan sesuatu yang hilang darimu,
tentu saja dengan usaha dan tetap doa (yang bukan egomu),
karena tidak ada yang gratis dan ada begitu saja...



[Abenk KW a.k.a Bambang Kisna W, Yogyakarta 5 Oktober 2007]

Maha

Apa Tuhan punya facebook? Lantas kenapa kamu berkeluh kesah dan merapal doa di dinding-dinding facebookmu?
Apa Tuhan punya twitter? Lantas kenapa kamu dengan mudah dan singkatnya menyebut Tuhanmu di setiap postinganmu?
Apa Tuhan punya email? Apa Tuhan punya nomer hape? Apa Tuhan punya blog?

Tidaaak... Dia jauh lebih dekat dari semua itu. Jauh lebih dekat daripada urat nadimu sendiri.
Lalu kenapa kamu sering melakukan hal-hal sia-sia itu? Itu bukan sia-sia. Itu adalah tulisan. Kamu tau kekuatan sebuah tulisan? Dia akan menjadi doa bagimu. Dia akan menjadi sejarah, pembuktian bahwa kamu punya harapan.
Tuhan itu Maha Mendengar kan ya? Tuhan itu Maha Melihat kan ya? Hal yang tidak diungkapkan saja, ada dalam kuasaNya... apalagi tulisan.. itu akan dibaca oleh orang lain, dan jika itu baik, maka orang lain yang membacanya akan mengamini doamu, mengamini harapanmu, membantu membawa doamu mendekati kenyataan... tentu dalam kuasaNya.

namun, ingat semua ada batasannya.

Mother's Day

Tak usah kau hiraukan, kemana kaki ini kupijakkan
ketika aku mengembara, di bumi yang mulai retak
memanggul pena, memetakan nasib di kertas putih
berburu takdir yang tak bisa diterka

maka...
jika tak kau dapati baktiku padamu
jangan sesalkan bulir peluh yang mengucur di nadiku
air susu yang mengalir di dalam darahku

selama langkahku tak membuyarkan warna pelangi
biarkan aku mengembara, di bumi yang mulai retak
tak peduli jejak kaki tinggalkan cerca
ucap jiwa sisakan kisah
ku tahu doamu selalu membimbingku
di perantauan ku tak bisa tenang tanpa cintamu
aku butuh nasihatmu karena perjalananku tak sesederhana air mengalir,
dan tak semudah kebetulan...

aku tak ingin seperti layang-layang,
menyerah dipermainkan angin
ada cita yang harus dicari
ada suara yang harus dikabarkan...

surga itu masih di telapakmu.. masih...
tangan Tuhan masih di tanganmu
dan saat aku mengembara, di bumi yang mulai retak
aku sadar, aku tak bisa berbakti
mungkin tak sekarang,
entah kapan, aku pun enggan berjanji...


>> to all mother in the world
22 Desember 2012 _ 22122012_

Draft

"Jika aku punya rejeki lebih nanti, ingat dengan ibuk-ibuk yang menolongmu di kantorpos tadi pagi, Riik" dari sebagian rejeki, ada hak-hak dari mereka. Sepatkan untuk menengoknya lagi.

Terimakasih buk, saya sudah membaik sekarang... Walau ibu tidak mengenal saya, ibu tidak sungkan untuk mendampingi saya, memberi nasihat saya, mendoakan saya, memapah badan saya, membawakan tas yang ada di punggungku, memberikan minum padaku, menggantikan saya untuk mengirim sebuah paket surat yang benar-benar berharga, 'biar saya yang masukin ya mba suratnya?' dan entah kenapa, aku bisa percaya begitu saja. Ibu itu terlalu baik.

Kantorpos Bulaksumur, UGM; Sabtu, 10 Desember 2011

Aku ingat betul kejadian hari itu. Aku benar-benar berterimakasih pada ibu itu. dan kini paket surat itu sudah pasti diterima, karena aku sudah menerima balasan paket yang ku kirim.
Aku teringat kembali akan mimpiku, "penulis"... meski berulang kali aku menerima balasan paket surat yang telah kukirim, dan dengan kabar buruk sekalipun isi di dalam balasan itu, aku akan selalu ingat mimpi ini... Sekarang waktunya aku mulai mengeksekusi mimpiku lagi... mangkaaaaaat! *semangat

Kirimkan Jodohku :) *lagu

Pesan dari seorang sahabat:

"bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridhoNya, bersabarlah dengan keindahan. Demi Allah, dia tidaklah datang karena ketampanan, kecantikan, kepintaran, ataupun kekayaan. Tapi Allah-lah yang menggerakannya . Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cinta kepadanya sebelum Allah mengizinkan, belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah? Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat, insya Allah, Allah akan menjawabnya dengan lebih dari indah disaat yang tepat. Amiin"

jika 'dia', telah di tuliskan oleh DIA pada Lauhul Mahfudz kita, lalu apalagi yang perlu kita gelisahkan coba?

Allah akan mempertemukan kita (wahai belahan jiwaku) di waktu yang lebih dari indah di saat yang tepat... :)


[play] GOTRIE - KIRIMKAN JODOHKU

Cinta tak akan bohong, tak omong kosong
Tak pernah salah memilih jalan cerita
Mempertemukan jodoh setiap manusia

Tuhan mana jodohku, mana cintaku
Mana kekasih layaknya belahan jiwa
Jiwa yang haus akan misteri cinta

Tuhan kirimkan jodohku, yang terbaik untukku
Pertemukan aku dengannya
Tuhan kirimkan cintaku, jadi teman hidupku
Satukanlah untuk selamanya

Aku ingin bertemu, ingin bersatu
Ingin bersama layaknya belahan jiwa
Yang haus akan indahnya cinta

Tuhan kirimkan jodohku, yang terbaik untukku
Pertemukan aku dengannya
Tuhan kirimkan cintaku, jadi teman hidupku
Satukanlah untuk selamanya

Siapapun nanti dirinya, darimanapun asalnya
Kemana takdirku dibawa cinta

Tuhan kirimkan jodohku (cintaku, jodohku, cintaku)
Tuhan kirimkan jodohku (cinta)

Tuhan kirimkan jodohku, yang terbaik untukku
Pertemukan aku dengannya
Tuhan kirimkan cintaku, jadi teman hidupku
Satukanlah untuk selamanya

You Should


Dunia tidak butuh lagi orang-orang yang sombong!
Dunia butuh seorang PENGABDI!
Pengawai Negeri dong, Riiik!
hahahaha..
Jiwa pengabdi! maksudku..
Bukan jiwa pemimpin!
Lha nggak ada CEO [Chief Executive Officer] don, Riiik!
hahaha
Pemimpin dengan jiwa Pengabdi!
ooooo...
tahu?
mmm... hehehe.. belum!

Dunia sudah penuh dengan executive yang sok pintar, tinggi muka dan hati!
sudaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh!
please....
cukuuuuuuuuuuuuppp! uhkkk... uhk...

Dunia butuh pelayan dengan senyuman
Dunia perlu pekerja yang pakai hati, bukan otak dan ototnya saja
Dunia butuh cinta
oiiiii, cinta man!
ya kaya orang pacaran gitu...
kita harus sayang, care, berkorban, ama pasangan kita.
jangan sok jagoan di depan dia!
Dia perlu disayangi! Bukan ditunjukin ilmu silat atau manajemen yang mereka nggak perlu.
Peoples! rakyat negara saya... mereka, perlu care dari kita, kalo gak! ya gitu jadinya.. gak romantis!
gak indah!

Dunia sudah penuh orang-orang sok tahu yang telah menjerumuskan negara saya tercinta!
Termasuk lo Riiik! hhehehe... nggak saya orang bodoh man.. kagak tau apa-apa!
Dunia sudah penuh dengan pemikiran-pemikiran yang ruwet, ya begini... ruwet semua jadinya negara saya!

Dunia perlu bunga yang menebar wangi!
Dunia perlu matahari yang bersinar tanpa lelah dan pamrih,
walau sampai jatuh ke tanah dan tenggelam dibenamkan malam!
Walau hujan, kabut, musim berganti, mereka tetap tersenyum dan memberi keindahan kepada dunia..
ciyeeeee.... sok romantis dan puitis Riiik!

yaaa... setidaknya nggak sok tau dan sok berkuasa..

jadiiiiii,,,
Dunia butuh kesederhanaan, dan ketulusan! Ingaaattt, kesederhanaan + ketulusan, nah lhooo saya cetak tebel tuh hurup.
cuman itu! simpel kan?

you sound like oversimplified version of new-age complicated lives, Riik!

hehehe...

Tapi, ingat!

"sesuatu yang sederhana adalah hal paling bernilai dan hanya orang-orang bijak yang bisa menghargainya."
Mencintai dengan sederhana, tuh kata sastrawan tercinta saya.

>>Simple things are the most valuable and only wise people appreciate them...

Haiiyaaahh... daripada mikirin negara yang nggak peduli juga sama saya dan rakyat-rakyat ini, mending mikirin keluarga saya sendiri aja ahhhh...

#hhhha..sarapp.. sokyesss deh :D

[besok aku pulang kok be ]

Hujan (Bulan Itu)

Ya. Aku tahu. Aku selalu ingat saat itu karena hari itu adalah hari ulang tahunku. Hari ulang tahun terbaik yang pernah kualami, juga pada tahun-tahun berikutnya.

Pada bulan dengan musim penghujan, satu tahun satu bulan sebelum aku memutuskan bersamamu dalam hujan, kau datang malu-malu memberiku sebuah bingkisan.

“Ini untukmu. Dariku yang tidak bisa menakjubkan,” katamu pendek.

Kau selalu begitu, rendah hati dengan mengatakan tidak bisa menakjubkan. Padahal kau telah berbuat kebaikan yang tak pernah dilakukan satu orang pun terhadapku sebelumnya. Aku ingin mengingatkanmu, dalam cerita-cerita, kebaikan bahkan selalu menakjubkan para malaikat.

perempuan ini, paling beruntung di antara yang lainnya... di saat sehelai demi sehelai rambut di balik kerudungnya mulai jatuh satu per satu, di saat itulah ia tahu bagaimana ia harus bahagia.. ia tahu, laki-laki itu punya cinta yang tidak akan bisa dihitung jika dibandingkan dengan rambut yang sering kali ia tangisi. Baginya, rambut bukan mahkota baginya, kerudungnya lah mahkota baginya.

Aku berikan satu ginjalku sebagai mahar. Itu permintaanmu atas kelalaianku satu bulan yang lalu, selain bahwa kau tak akan bisa bertahan hidup lebih lama tanpa ginjal yang sehat. Aku memilih tidak mundur.

Kau tidak perlu ragu setelahnya karena bagaimana pun cinta berarti memberi. Tak ada kata ‘keberatan’ dan ‘pamrih’. Toh, kita akan bisa bersama dan tak ada satu yang Terbang meninggalkan yang lainnya, kecuali yang di Sana menghendaki lain.

Kalau penyakit itu takdirmu, pemberianku itu tak lain adalah takdirmu juga. Hari ini, aku memutuskan bersamamu dalam hujan. Kau membuat pelangi.

Pelangi setelah Hujan

Aku tahu ia marah. Tapi ada yang lebih dalam dari sekadar wajah merah padam atau tetes air mata yang mengalir pelan, atau cantik yang tak pudar, katamu itu. Karena itulah kamu mencintainya?

Aku menyadari sesuatu yang tampak tulus, meski gelisah, di semua kalimatnya. Ketika aku melanjutkan curahan perasaanku, lalu akhirnya dengan terisak meminta satu bagian dari dirimu untuk dijadikan mahar, kamu menyetujuinya.

Ada yang tampak berbeda, di hujan bulan ini. Hujan ini membuatku kembali memutar kenangan itu. Hujan yang sekarang terlalu jarang menciptakan pelangi, ya kan?
namun, aroma bau hujan ini tetap sama.
aku masih bisa menikmati butiran air hujan ini menyentuh kulitku.
bisa saja kusebut itu hadiah atau bingkisan berupa air hujan, namun tercampur dengan campuran air deterjen, sabun, superpel, lalu masuk ke hidung dan mataku.
lalu aku menikmatinya, aku bersyukur...
karena pelangi akan muncul setelah hujan kali ini, kan?

Yang Terlewatkan

Lagi suka lagunya SO7 [yang terlewatkan], gara-gara 3 mas-mas pengamen aneh yang ada di film Tanda Tanya. Bukan karena (apanya ya????), tapi karena kemunculannya sangat manis... wakakaka... aneh... sableng...

kemunculannya romantis aye, lucu hore...hiadooooo.. Pokoknya Om Hanung menempatkan kemunculan pengamen itu, megang banget.. hialaaaahh...

awalnya ada prolognya pak ustad,

"pakaian, melindungi kita dari debu.. dari panas dan dingin, sama seperti pasangan suami istri. satu sama lain harus saling melindungi.

pakaian, juga menutupi cacat yang ada di dalam tubuh kita. suami dan istri, saling tau kelemahan pasangannya masing-masing dan harus saling menutupi.

pakaian, juga dapat memperindah dan juga menambah daya tarik orang yang memakainya, seperti juga dengan suami istri. dapat saling memperindah, dan memperkuat daya tarik masing - masing. dan juga tidak yang kalah penting, harus juga mau memperindah sifat dan kelakuannya untuk menyenangkan pasangannya."

Quote of Pak Ustadz (?)

terus nggak nyambung sama yang mau di omongin di note ini kan...ciiiiiiaaa


disaat kita bersama, di waktu kita tertawa menangis merenung oleh cinta
kau coba hapuskan rasa, rasa dimana kau melayang jauh dari jiwaku juga mimpiku
biarlah biarlah, hatiku dan hatimu terbelenggu satu oleh ucapan manismu
dan kau bisikkan kata cinta, kau tlah percikkan rasa sayang
pastikan kita seirama, walau terikat rasa..................

eh eh eh, salah bukan yang ini,..
yang ini...

Kemana kau s’lama ini
Bidadari yang kunanti
Kenapa baru sekarang
Kita dipertemukan

Sesal tak ‘kan ada arti
Karna semua t’lah terjadi
Kini kau t'lah menjalani
Sisa hidup dengannya

Reff:
Mungkin salahku…
Melewatkanmu…
Tak mencarimu…
Sepenuh hati…
Maafkan aku…

Kesalahanku…
Melewatkanmu…
Hingga kau kini…
Dengan yang lain…

Maafkan aku…

Jika berulang kembali
Kau tak akan terlewati
Segenap hati kucari
Di mana kau berada

Walau ku terlambat
Kau tetap yang terhebat
Melihatmu… Mendengarmu…
Kaulah yang terhebat

My Happy Ending

So much for my happy ending
Let's talk this over
It's not like we're dead
Was it something I did?
Was it something you said?
Don't leave me hanging
In a city so dead
Held up so high
On such a breakable thread

You were all the things I thought I knew
And I thought we could be

You were everything, everything that I wanted
We were meant to be, supposed to be, but we lost it
And all of the memories, so close to me, just fade away
All this time you were pretending
So much for my happy ending

You've got your dumb friends
I know what they say
They tell you I'm difficult
But so are they
But they don't know me
Do they even know you?
All the things you hide from me
All the [stuff] that you do

You were all the things I thought I knew
And I thought we could be

It's nice to know that you were there
Thanks for acting like you cared
And making me feel like I was the only one
It's nice to know we had it all
Thanks for watching as I fall
And letting me know we were done


[play]-Avril Lavigne
love this song so much :)

Hanya Memberi Tak Harap Kembali

Mari kita bicara tentang cinta sedikit saja...

When you loves someone, you love all of them. Not just the good parts, but the bad ones too [unknown, 2010]

kenapa cinta itu dianalogikan dengan embun di balik jendela di film korea? katanya, dia akan datang kemudian pergi setelah itu dia akan meninggalkan noda...

kata si ponco alias pocong lanang di twitter, kalau cinta itu kayak kentut bagi dia.
mari kita selidiki:yang pertama, anggap saja pocong itu juga manusia...

begini katanya:cinta itu kayak kentut; ditahan sakit, dikeluarin malu
cinta itu kayak kentut; keluar dengan sendirinya, tidak bisa disembunyikan
cinta itu kayak kentut; bisa menyerang siapa saja
cinta itu kayak kentut; terkadang, kita malu mengakuinya
cinta itu kayak kentut; tak tampak wujudnya, tapi jelas adanya
cinta itu kayak kentut; hanya memberi tak harap kembali...

baris terakhir, bikin speechles....
-->mati....
bagai sang surya menyinari dunia...

Ngelmu Pring

pring reketeg gunung gamping ambrol,
ati kudu teteg aja nganti uripmu kagol…
pring reketeg gunung gamping ambrol,
uripa sing jejeg nek ra eling jebol…

pring deling, tegese kendel lan eling…
kendel marga eling, timbang nggrundel nganti suwing
pring kuwi suket, dhuwur tur jejeg…
rejeki seret, ra sah dha bunek
pring ori, urip iku mati…
kabeh sing urip mesti bakale mati
pring apus, urip iku lampus…
dadi wong urip aja seneng apus-apus
pring petung, urip iku suwung…
sanajan suwung nanging aja padha bingung
pring wuluh, urip iku tuwuh…
aja mung embuh, ethok-ethok ora weruh
pring cendhani, urip iku wani…
wani ngadhepi, aja mlayu marga wedi
pring kuning, urip iku eling…
wajib padha eling, eling marang Sing Peparing

pring iku mung suket,ning omah asale saka pring,
usuk saka pring,cagak saka pring,gedhek iku pring,
lincak uga pring,kepang cetha pring,tampare ya mung pring…
kalo, tampah, serok, asale saka pring…
pikulan, tepas, tenggok, digawe nganggo pring…
mangan enak, mancing iwak, walesane ya pring…
jangan bung, aku gandrung, jebule bakal pring…

nek ngono pancen penting, kabeh sing nang nggon wit pring
pancen penting tumraping manungsa sing dha eling
eling awake, eling pepadhane, eling patine, lan eling Gustine…
wong urip kudu eling, isa urip saka pring
tekan titi wancine ya digotong nganggo pring
bali nang ngisor lemah, padha ngisor oyot pring
mulane padha eling, elinga Sing Peparing….

pring ora bakal tugel marga isa melur…
kena dinggo mikul, ning aja ketungkul
urip kuwi abot, ja digawe abot…
akeh repot, sak trek ora amot
mulane uripmu aja dha kaku…
melu dha pasraha, ra sah dha nesu
aja mangu-mangu ning terus mlaku…
sanajan ro ngguyu aja lali wektu
kowe bakal bisa urip rekasa…
ning kudu percaya uga sregep ndonga
Gusti paringana, luwih pangapura…
marang kawula ingkang kathah lepat lan dosa
aja nggresula, aja wedi
dudu kowe, ning Gusti sing mesti luwih ngerti...
ngatur urip lan mati,nyukupi rejeki,
paring tentreming ati,
cukup sandhang pangan papan,
bakal mukti pakarti…



[Rotra ]

Kuatkan aku

Semua orang menyimpan sebongkah matahari dalam dirinya.
Ada yang terbit dan ada yang terbenam.
Matahariku bersinar nonstop dua puluh empat jam.
Masih adakah cucian yang belum kering?
Adakah sampah yang ingin kalian bakar?
Mari, dekatkan pada wajahku..
Isssh..biar deh hari ini tenggelam dulu ya..
Besok dia pasti terbit dan bersinar nonstop dua puluh empat jam..
[yakin deh nggak akan lama]

Kepada Kamu Dengan Penuh Kebencian

Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.
Aku benci jatuh cinta.
Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak,
selalu menebak-nebak.
Aku benci deg-degan menunggu kamu online .
Dan di saat kamu muncul,
aku akan tiduran tengkurap,
bantal di bawah dagu,
lalu berpikir,
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu,
di seberang sana,
bisa tertawa.
Karena, kata orang,
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa.
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya,
menghapusnya,
memikirkan kata demi kata.
Aku benci ketika jatuh cinta,
semua detail yang aku ucapkan,
katakan,
kirimkan,
tuliskan ke kamu menjadi penting,
seolah-olah harus tanpa cacat,
atau aku bisa jadi kehilangan kamu.
Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu.
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu.
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri?
Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa,
atau ada maksud lain,
atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada,
menjalar ke sekujur tubuh,
dan aku merasa pasrah,
gelisah.
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman,
tanpa harus tidur.
Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku,
saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang.
Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan,
aku tidak bernapas,
aku merasa canggung,
aku ingin berlari jauh.
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu¦,
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan,
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata,
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu.
Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna,
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku,
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu.
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu.
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini;
di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian.




[Salam: Embek Lanang a.k.a Raditya Dika]

Sepenggal Adegan (2)

..."Delisa cinta umi karena Allah.." sepenggal kalimat yang dilontarkan Delisa kepada Uminya, beberapa hari sebelum Uminya meninggal.

di balik bangku dengan penomoran bioskop, kalau tidak salah pada baris E, 6 orang mahasiswi sesenggukan di sela-sela adegan itu. Herannya, hanya mereka berenam yang 'lebay' sedangkan penonton lainnya terlihat biasa saja. Ekspresi paling lebay berada di bangku ketiga dari kanan. Setelah film itu selesai, ia yang paling lebay di antara yang lainnya. Jilbabnya basah kuyup oleh airmata akibat film yang mereka tonton. Entah basah karena air mata atau karena air yang keluar dari hidungnya... hiiii.. Ia sendiri hampir tidak mempedulikannya.

Ini film kedua setelah Sang Pemimpi yang ia tonton bersama teman-temannya, di bioskop man..Pengalamannya 2 kali menonton di bioskop, menjadi dapat menarik kesimpulan dan pelajaran yang didapat= "besok-besok kalo nonton film yang sedih jangan di bioskop, di kamar aja, hhaaa"

Pengalaman 2 kali masuk teater bioskop untuk menonton film terbaru, membuatnya ketahuan kalau dia orang paling ndeso dibandingkan teman-temannya [yo ben]... :D

bawa kacang rebus, jagung bakar ke dalam teater, kayaknya asik tuh.. hhhaa..

setelah menjadi mahasiswi tingkat akhir seperti ini, kadang ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak di dasar hati ini, "kapan kita 'bersenang-senang' lagi?"

"ada negeri 5 menara lho.. oiya, setelah negeri 5 menara mungkin tahun ini ada 5 cm nya bang Donny.. nonton yo?"

njuk tiba-tiba ngeh, kenapa angka lima menjadi nomor favorit penulis ya? dan kenapa penulis novel best seller itu kebanyakan adalah laki-laki?

-karena 5 itu rukun islam- [religiusitas]
-karena 5 itu pancasila- [nasionalis]
-karena 5 itu agama yang diakui di Indonesia- [pluralitas]
-karena 5 itu cuma butuh angka 5 itu sendiri untuk membaginya supaya menjadi satu-[bilangan prima kelas 4-matematika]

5 itu kita, istimewa :)

hhheee..

Note(s) of Life

...akhir-akhir ini:
1. Saya belajar untuk tidak menulis perasaan saya ketika saya marah. Saya akan menulis,ketika apapun yang terjadi dengan perasaan saya, kecuali marah.
2. Saya tidak boleh takluk oleh kecurigaan. Tidak boleh surut oleh tuduhan dan keberhasilan orang lain.
3. Ini yang paling penting, saya belajar tidak menilai kepribadian orang yang tidak saya kenal sebelumnya, hanya dengan bertemu kurang dari satu jam.

[andy f noya]

..dan hujanpun (belum) berhenti..

Sepenggal adegan ini terjadi pada awal bulan Februari tahun ini (2012) yang sebenarnya menyedihkan namun berubah menjadi mengharukan... Bulan penuh tetesan bening dari sebuah atap Mahabesar bernama langit.

dalam perjalanan pulang..
turun hujan,dan kami menepikan motor dan berhenti untuk memakai pelindung atau jas hujan,singkatnya kusebut dia mantel.
Dia pakai mantel itu, kemudian kuikuti dia naik ke atas motor dan siap melanjutkan perjalanan.
Tiba-tiba nyeletuk,
"tenang aja, besok kalo aku punya mobil kita nggak akan kayak gini lagi ya?" sambil senyam senyum meski penumpang di balik belakang punggungnya tidak melihat senyumnya.
"iya.."
"tapi, nanti di dalam mobilnya harus disediain plastik sama permen asem ya" aku melanjutkan.

Bersamaan dengan kilatan petir, bersamaan dengan itu pula mimpimu kamu lambungkan...
Seakan kilatan petir itu sebagai saksi kamu bersumpah,"aku akan mewujudkan mimpi ini"

---------diam---------merenung---------

dalam sebuah pesakitan, harusnya makin sakit ketika dihujani oleh butiran air hujan yang turun begitu tajam mengenai kulit. Harusnya sakit. Sore tampak semakin gelap karena mendung kelabu. Dalam perjalanan mencari sebuah pembelaan untuk seorang sahabat, aku bersyukur (tampaknya) dia baik-baik saja. Semoga se'baik'-keadaan- tampaknya.
"kenapa kamu suka hujan?"
dia melihatku membuka penutup helmku dan melebarkan telapak tangan kiriku supaya dibasahi oleh air hujan, atis.getir.
"karena ketika hujan mengenai kulit, tubuh dan wajahmu, kamu tidak akan dapat membedakan mana itu air hujan atau air mata..kamu akan semakin hangat dengan luapan kesedihanmu di tengah kedinginan tiupan angin dan petir, dan setelah hujan reda, reda pula kesedihanmu."

--------- diam [lagi] ---------

(Sebait Permintaan) Bangunkan ya?

Tuhanku...
dalam kantuk berat dan pulas tidurku,
aku mencoba menghitung berapa banyak nikmatMu
yang turun pada makhluk-makhluk yang tersebar luas
melintasi sgala peradaban,
lalu tidurku menjadi bunga-bunga
di taman, padang ilalang..
Hilang tertiup angin..

tak ada rumus yang bisa kugunakan,
bilangan itu tak berbilang,
tak hingga...
sampai tak terhitung berapa

kemudian
yang tersisa seonggok jiwa papa lunglai
tergolek di atas sajadah

jangan lupa bangunkan aku pada subuhMu
tak apa gunakan 'private number',
karena aku tahu itu pasti (Kau)

Syukur Kata Om Mar :)

Semakin besar keinginan kita untuk mencapai yang belum kita miliki, akan semakin besar kemungkinan kita untuk tidak menghargai yang sudah kita miliki.
Maka janganlah keinginan untuk mendapatkan yang belum kita miliki, membuat kita menelantarkan yang sudah kita miliki.
Seperti,...
Menginginkan cinta yang jauh, padahal kita yang menelantarkan cinta yang dekat.
Memimpikan pekerjaan yang baru, padahal kita yang malas dan kurang amanah dalam pekerjaan yang sekarang.
Mengkhayalkan penghormatan yang tinggi, padahal kita yang menyebabkan pendapat buruk kepada diri sendiri.
Maka marilah kita menghargai yang sudah ada pada diri kita, agar kita pantas menerima pemberian yang lebih baik.
Inilah salah satu penjelasan mengapa Tuhan menambahkan rezeki kepada orang yang bersyukur.
Bersyukur adalah menghargai yang sudah ada, dan menggunakannya untuk mencapai kebaikan baru.

Om Mario Teguh

Kamu datang dari arah mana?

Bukankah aku seharusnya berusaha, tidak hanya menunggu?
Inginnya seperti itu,.. aku menjemputmu, dan kita saling bertemu..
aku menunggumu, tapi aku tak tahu engkau datang dari arah mana..
aku tak tau, bahkan membayangkannya pun aku belum berani..
kamu datang dari arah mana?

Koma

Tahukah kamu? Tiap malam, sebelum beranjak tidur, aku selalu menangis...
Hanya ada satu kegundahan yang rutin memenuhi batinku..
Cuma satu, 'Dimanakah dirimu kini? Kenapa engkau tak kunjung tiba? Aku tidak mau hanya menunggu, aku ingin menjemputmu. Hanya saja, aku tidak tau dirimu berada kini?'
Aku hampir saja menyerah, aku lelah dan ingin berhenti tapi itu masih hampir, belum sampai pada nadir.. Tapi, ini juga masih belum, bisa saja tidak.

Tahukah kamu ini?

"Believe"

Kalau bagimu merindukanku adalah hal yang berat, harusnya kau mencoba bagaimana caraku merindukanmu. Tak bosan aku merapalmu dalam doa-doaku, berusaha mengetuk hati Tuhan supaya berbaik hati mengirimkanmu untukku. segera.

Tak perlulah kamu tahu berapa banyak air mata yang membasahi bantal saat khayalku terbawa dalam kenangan tentangmu. Dan, aku pun tak ingin kamu ikut sedih ketika tahu betapa dinginnya hari-hari tanpa senyummu...

Jadi.... beri tahu aku, kapan kau akan datang!

Atau, haruskah aku lagi-lagi mengganggu Tuhan sampai Dia mengabulkan permintaanku.

[Morra Quatro]

Kau Puisi [-lagu: Bondan Prakoso-]

Sial, setelah menata kembali buku-buku SMA, aku senyum-senyum sendiri. Merasa jadi orang gila yang bahagia. Aku benci perasaan mellow yuni shara macam ini, tapi aku tak bisa menolaknya. Liat! Liat! Baca catatan pelajaran fisikaku yang hampir usang ini! Sungguh, ini semacam terperangkap dalam Hukum III Newton:
"apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah."

haish! Ini teori fisika yang paling romantis buatku. Baiklah, aku menyerah, aku memang benar-benar jatuh cinta padamu. Aku melihat kita berjodoh menurut Hukum III Newton. Aku pendiam, kamu pandai bicara. Aku pemalu, kamu penuh senyum. Aku mudah marah, kamu begitu bijak. Aku biasa saja, kamu luar biasa.. *artis

ealah -.-'

'setiap benda yang memberi gaya tertentu akan mendapatkan gaya yang berlawanan dari yang diberikan olehnya."

kita saling berlawanan, tapi sekaligus saling menggenapkan. Inilah yang membuat gerak jadi sempurna, membuat hidup dan cinta jadi indah.
Barangkali ini terdengar gombal buatmu. Biar saja!

Yakdeees..
#semaput

Kusebut mereka "oknum"

setelah malam ini, mungkin tak kan pernah lagi kutulis cerita tentangmu....
coro..
yap, hewan hitam mengkilap, dengan bau yang tak terdefinisikan, entah busuk, pesing, amis, juga bukan 'langu'... khas sekali...
aku pun tak tau darimana asal kebencianku yang begitu mendalam pada oknum bernama CORO. Ini spesial buat kamu, kapan lagi aku menulis tentangmu, padahal aku begitu tidak menyukaimu..
aku mulai berpikir, sebegitu tidak sukanya aku pada hewan itu hingga membuatku parno setengah jaim, ketika hewan itu melintas di hadapanku. Kapanpun ia tertangkap mataku, maka berakhirlah riwayatnya ditanganku, bagaimanapun caranya. Harus!
Mungkin semenjak, kamu terbang ke arahku dan menggodaku, meledekku, sejak saat itulah aku membencimu. Padahal saat itu oknum coro lah yang melakukannya padaku. Tidak semua coro jail seperti oknum coro. Tapi, sayangnya sikapku memperlakukan semua coro seperti oknum coro, kemudian muncullah rasa benci yang memuncak pada semua coro, hingga siapapun coro yang kulihat, maka tamatlah riwayatnya. Lihat! padahal dia tidak berbuat apapun padaku, dia hanya lewat, melintas, tapi aku mengakhiri hidupnya dengan racun, atau sebilah sapu..


Yah.. see... sikapku begitu murahan, pengecut, banci!
aku lalu befikir banyak hal... melalang buana kemana-mana.. Aku menganalogikan suatu profesi yang kadang disamaratakan oleh mayoritas manusia. Padahal sesungguhnya yang kita benci hanyalah “Oknum”.

Antologi Rasa 3 Jam Yang Lalu

"If you make a girl laugh, she likes you, but if you make her cry, she loves you."

Kutipan yang kutemukan dalam sebuah novel.

Bagiku tidak penting seorang wanita itu tertawa ataupun menangis karena siapa atau karena apa. Yang terpenting itu adalah bagaimana kamu (laki-laki) membuat wanita berhenti menangis!

Entahlah, rasa macam apa ini. Bagiku ini mungkin kisah romantika paling pengecut yang pernah kualami. Diam bertahun-tahun dalam doa kemudian kamu memutuskan untuk mengakhiri perasaanmu selama separuh hidupmu setelah kamu yakin betul bahwa kamu bukan tulang rusuknya!

"Aku paling suka mbaca buku sama nonton film."
"sama. tapi bagiku tidak perlu ada alasan untuk menyukai keduanya."
"ahh.. itu kan kamu, aku punya."
"apa?"
"ketika aku membaca atau aku menonton film, aku hanya perlu memakai perasaanku untuk ikut merasakan apa yang terjadi di dalamnya. selanjutnya apapun yang terjadi pada tokoh yang ada di dalamnya, mau sad ending atau happy ending, tidak akan berpengaruh padaku. Perasaanku akhir-akhir ini mati karena sesuatu hal yang tidak pernah kuketahui. dan aku menemukannya kembali 3 jam yang lalu."


Ketika pilihan menuntutku untuk memilih, ingin rasanya aku menjelajah waktu, meloncati masa yang tak terhingga kemudian berlari meninggalkan roda waktu yang ujungnya tak disangka. Aku terpuruk, menangis seolah mengetuk pintu surga tapi Tuhan tak mendengarku. Merengek supaya namamu, tertulis pada Lauhul MahfudNya untukku. 3 jam yang lalu, aku mulai sadar, Aku harus melanjutkan hidupku!

Dulu hampir setiap saat aku selalu berharap agar kamulah yang pada akhirnya menjadi happy endingku. Tapi, 3 jam yang lalu kulihat takdir menunjukkan bahwa kita berjalan tak dalam satu haluan. Dan tentu saja aku tak akan menyalahkan takdir karena aku tahu di sinilah nilai kehidupan yang sesungguhnya. Jatuh kemudian bangkit. Berhenti kemudian berlari lagi. Begitu seterusnya hingga tak ada pergantian siang dan malam (lagi).


[3 jam yang lalu]


cinta yang kuimani akan menjadi 'happy endingku' justru berlabuh di tempat lain. Semoga berbahagia :) dan saya akan melanjutkan hidupku dengan bahagia.