..."Delisa cinta umi karena Allah.." sepenggal kalimat yang dilontarkan Delisa kepada Uminya, beberapa hari sebelum Uminya meninggal.
di balik bangku dengan penomoran bioskop, kalau tidak salah pada baris E, 6 orang mahasiswi sesenggukan di sela-sela adegan itu. Herannya, hanya mereka berenam yang 'lebay' sedangkan penonton lainnya terlihat biasa saja. Ekspresi paling lebay berada di bangku ketiga dari kanan. Setelah film itu selesai, ia yang paling lebay di antara yang lainnya. Jilbabnya basah kuyup oleh airmata akibat film yang mereka tonton. Entah basah karena air mata atau karena air yang keluar dari hidungnya... hiiii.. Ia sendiri hampir tidak mempedulikannya.
Ini film kedua setelah Sang Pemimpi yang ia tonton bersama teman-temannya, di bioskop man..Pengalamannya 2 kali menonton di bioskop, menjadi dapat menarik kesimpulan dan pelajaran yang didapat= "besok-besok kalo nonton film yang sedih jangan di bioskop, di kamar aja, hhaaa"
Pengalaman 2 kali masuk teater bioskop untuk menonton film terbaru, membuatnya ketahuan kalau dia orang paling ndeso dibandingkan teman-temannya [yo ben]... :D
bawa kacang rebus, jagung bakar ke dalam teater, kayaknya asik tuh.. hhhaa..
setelah menjadi mahasiswi tingkat akhir seperti ini, kadang ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak di dasar hati ini, "kapan kita 'bersenang-senang' lagi?"
"ada negeri 5 menara lho.. oiya, setelah negeri 5 menara mungkin tahun ini ada 5 cm nya bang Donny.. nonton yo?"
njuk tiba-tiba ngeh, kenapa angka lima menjadi nomor favorit penulis ya? dan kenapa penulis novel best seller itu kebanyakan adalah laki-laki?
-karena 5 itu rukun islam- [religiusitas]
-karena 5 itu pancasila- [nasionalis]
-karena 5 itu agama yang diakui di Indonesia- [pluralitas]
-karena 5 itu cuma butuh angka 5 itu sendiri untuk membaginya supaya menjadi satu-[bilangan prima kelas 4-matematika]
5 itu kita, istimewa :)
hhheee..
0 komentar:
Posting Komentar