Ini tentang diriku.
Perjalananku untuk menuju apa yang aku citakan itu sangatlah panjang. Mungkin juga tidak. Karena aku berhenti pada keadaan yang ada pada diriku saat ini.
Lulus SMA dengan nilai, yang bagiku 'lumayan'. Aku bersyukur atas itu.
Sebelum masa di bangku SMAku habis, aku sempat mendaftar pada salah satu Universitas Negeri di Yogyakarta, (yang ternyata sekarang menjadi tempatku menuntut ilmu dan menjadi tempatku berjuang mencari potensi yang sesungguhnya ada dalam diriku). Aku masuk melalui program penulusuran bibit unggul, aku memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan itu karena nilai raporku dari kelas X sampai kelas XII juga tidak terlalu jelek, aku berfikir "aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini begitu saja, karena dengar-dengar dari kakak kelas, kebanyakan mereka yang mendaftar dinyatakan diterima". Awalnya, tak pernah terlintas sedikitpun untuk meneruskan jejak masku ke arah yang sama 'Bahasa Jawa'. Sebelum aku memutuskan perguruan tinggi mana yang harus kupilih, aku berkonsultasi pada bapakku. Kuutarakan keinginanku untuk masuk psikologi pada salah satu universitas di Solo (karena hanya universitas inilah yang membuka jalur PBU jurusan psikologi). Akhirnya bapak bilang, psikologi banyak saingannya, peluang untuk bisa diterima sangatlah kecil, pilih yang peluang diterimanya besar, tapi tetap dibutuhkan ketika sudah terjun di dunia kerja. Kata bapak, PBU yang aku jalani itu untuk cadangan saja ketika aku nantinya tidak lolos ujian masuk perguruan tinggi negeri,. dan bapak pun bilang kalau Bahasa jawa saat itu masih sangat membutuhkan tenaga pengajar. Akhirnya aku menurut.
Aku ambil formulir pendaftaran PBU di kantor BK, lalu kuisi. Tiba-tiba saja aku merasa pesimis. Buat apa aku ikut-ikutan ini, hanya buang-buang uang saja. Lalu alasan apa yang menjadi dasar bagiku untuk mengikuti program itu?Jujur, hanya untuk menyenangkan hati bapakku. Katanya, apa yakin dengan kemampuanku ketika besok aku mengikuti suatu ujian masuk perguruan tinggi negeri, aku pasti lolos dan diterima? Tiba-tiba saja, kepercayaanku pada kemampuanku hilang begitu saja. AKU TIDAK YAKIN. Mungkin, inilah sugesti yang membuatku, akhirnya benar-benar gagal. (*Jangan dicontoh!!!)
Setelah ujian nasional berakhir, pengumuman PBU pun keluar. Aku dipanggil oleh guru BK ku. Aku diberi sebuah surat. Lalu kubuka saat itu juga. Kubaca, namaku tertera di surat itu, menyatakan bahwa aku diterima. Antara percaya atau tidak, Aku bingung apakah aku harus bahagia? Karena memang aku tidak terlalu antusias mengikutinya. Lalu aku berfikir positif, bahwa ini adalah anugrah dariNya, yang tidak setiap orang bisa mendapatkan kesempatan itu. Aku sangat bersyukur.
Seiring berjalannya waktu. Aku bertekad untuk terus berusaha meraih citaku. Aku mendaftar sebuah ujian masuk di universitas negeri bonafit di Yogyakarta, tentunya psikologi yang kuambil. Aku belajar, berusaha keras. Hingga akhirnya, hari penentuan pun tiba. Aku membuka di internet, untuk mencari namaku, apakah aku lolos dalam seleksi itu. AKU GAGAL (lagi).
Kuputuskan untuk tidak berhenti, Aku mencoba lagi. Hingga akhirnya aku benar-benar merasa lelah, dan akupun berhenti pada titik ini.
Kuyakinkan pada diriku, bahwa orang tua tidak akan pernah menyesatkan anaknya, dia ingin melihatku bahagia dengan keputusan yang aku ambil. Dan dengan ridho darinya, semoga dalam menempuh perjalanan mencari jati diri, aku benar-benar menemukan ilmu yang bisa menuntunku ke kehidupan yang lebih baik.
Untuk adik-adiku yang saat ini sedang berusaha mencari dan mendapatkan puing-puing kesuksesannya, Ari berharap jangan pernah menyerah... Jangan pernah berhenti berjuang...Puing-puing itu masih bisa kita cari, supaya kita mendapatkan sebuah kesuksesan yang utuh, tapi mungkin dengan jalan yang tidak kita kira sebelumnya. Jika, suatu ketika ada sesuatu yang membuatmu lelah dan ingin berhenti, maka jangan pernah menyesal atas apa yang telah ada di genggamanmu. dan Aku pun berharap, suatu ketika,saat semangatmu pulih kembali, kamu tidak membiarkan perjalanan itu sia-sia dan tergerus waktu, tapi lanjutkanlah perjalanan itu.. Mungkin pula, apa yang sangat ingin kau dapatkan, bukanlah menjadi yang terbaik jika kelak kau sudah meraihnya. Mungkin pula, apa yang sudah ada di depan matamu, merupakan jalan yang IA pilihkan untuk kita, agar kita menjadi manusia yang terus berjuang tak kenal lelah, serta menjadikan kita pribadi yang senantiasa bersyukur atas semua pemberianNya..
Tetap SEMANGat KAwan!!!! SEMANGKA!!
0 komentar:
Posting Komentar