Si Meong.... Aku merindukanmu....

-->
Belajar dari seekor kucing yang mampir ke tempatku, saat hari lebaran...

Beberapa bulan terakhir ini, ada seekor kucing yang terlalu sering mampir di rumahku (eh... bukan ding rumah bapak ibukku)... Ga selucu si Cleo sih (kucing milik mbak Erlita, mbak kosku tersayang..), tapi bagiku dia cukup bisa menghiburku dikala aku tidak punya teman di rumah... Panggil saja dia Si Meong (hehehe... meksa...). Si Meong ntu gak tentu ada di teras depan rumah... Jadi kalo dia sedang tidur dikursi depan rumah ya itulah kesempatanku untuk menggodanya..
Suatu kali, aku bermain dengannya, eh bukan ding mungkin lebih tepatnya aku bermain dengan ekornya... hihi... Kumainkan saja ekornya ketika dia duduk atau tiduran di dekatku.. Ekornya bergerak-gerak seperti jarum jam yang bolak-balik berputar... Lucu sekali...
Kemudian, terkadang aku mencuri makanan yang ada di dapur ibukku untuk memberi makan si Meong... Kadang pula, aku menggodanya dengan memainkan sebatang sapu lidi, supaya dia mengejarnya... Hehehe... maaf ya Meong, pusing yah??? Hemmm... salah siapa kamu mampir tempatku??? hehehe... pisss...
Hemm... Si Meong tidak hanya menjadi teman baikku ketika aku berada di rumah, tetapi dia juga jadi sumber inspirasi untuk tulisan ini (halaaahhh lebai pisan)...
Ketika Si Meong, bergeliat manja di kakiku dan mengibas-ibaskan ekornya di kakiku yang membuatku cukup geli, aku belajar darinya bahwa kita harus saling menyayangi walau kita itu berbeda, tidak punya ikatan persaudaraan dan walau kita baru mengenal...
Ketika Si meong, mencakar-cakarkan kukunya di pohon mungkin dengan maksud mengasah ketajaman cakarnya, aku belajar bahwa hidup kita juga harus punya pegangan atau apapun yang bisa di andalkan. Kita juga perlu mengasah potensi yang kita miliki. Dan itulah pegangan kita.
Ketika Si Meong mencari seekor belalang di rumput, dan ternyata ia tidak bermaksud untuk memakannya, aku mulai kagum pada hewan satu ini... Ia coba memastikan bahwa belalang itu baik-baik saja dan tidak mati... Ia mengamati, kemudian mungkin mencoba menciumnya (hhh... atau mungkin perasaanku saja)... Ternyata ia juga butuh mencari teman, untuk bisa ia sayangi walau mereka jelas-jelas berbeda.
Beberapa minggu yang lalu, ketika aku kembali dari Jogja untuk menghabiskan waktu libur kuliahku, beberapa hari aku tidak melihat Si Meong tidur di depan teras rumah... Mungkin Si Meong sudah menemukan tuannya atau mungkin Si meong sudah menemukan tempat yang lebih nyaman dibandingkan teras depan rumahku...
Tetapi, setelah aku shalat ied, aku mendapati si meong ada di depan pagar rumah... Hahahhh... aku menemukannya kembali... Lalu setelah aku masuk ke dalam rumah, ia hilang lagi... Siangnya, Si Meong muncul dengan agak ceria (hehehe sok tau) karena ia datang sambil berlari-lari... Ia mungkin habis keliling-keliling rumah untuk meminta maaf dari satu rumah ke rumah yang lain... (hehehe,.. mungkin)...dia mampir di tempat duduk di teras rumahku... dan ternyata ia tidur di sana... lucu sekali dia... Innocence..

Dan sekarang aku tak mendapatinya lagi sedang tidur di teras rumah... Hmmmm... da da meong... Smoga kita bertemu kembali... ^_^ Hmmmm... ari merindukanmu...


0 komentar:

Posting Komentar